INFO NEWS | SUKABUMI - Dua kali mengalami dugaan pelecehan seksual oleh majikannya di negara Libya. LS (Nama lengkap ada di redaksi) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Citepus Kecamatan Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi memohon- mohon minta dipulangkan ke tanah air.
Sebelum di berangkatkan keluar negeri, ia beberapa kali sempat mengalami dipindah- pindah sponsor, pertama oleh sponsor DA (Nama di inisialkan) dari Cianjur, lalu di oper ke sponsor kedua, yakni sponsor Alwi Jakarta, kemudian dari jakarta LS di berangkatkan ke Lybia oleh Mustofa Hasan Bin Hamid, yang berdomisili di wilayah cilembut bogor.
Setibanya di negara Lybia, kemudian LS mendapat majikan, selanjutnya ditempat ia bekerja mendapat perlakuan yang tidak beradab dari majikannya, perlakuan majikan sudah diluar batas norma, perlakuan tidak senonoh kerap ia dapatkan, bahkan sampai terjadi pemerkosaan sebanyak dua kali.
Melalui pers rilisnya yang di sebarkan melalui group- group WhatsApp, Kuasa Hukum Korban Yanto Jagur dari Lembaga Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (LPPMI) menjelaskan, bahwa dirinya telah mendapat pengaduan dari pekerja migran Indonesia atas nama LS.
Setelah mendapat laporan dan kuasa dari keluarga korban, pihaknya akan mengusut tuntas permasalahan yang dialami klien nya.
" Klien saya LS mengaku di berangkatkan oleh sponsor yang bernama DA dari Cianjur, lalu dioper ke Alwi di jakarta, dan diberangkatkan keluar negeri oleh Mustofa Hasan Al- Hamid yang berdomisili di daerah cilemut bogor," ucapnya, Minggu (8/6/2025).
" LS kemudian diterbangkan ke negara Lybia, disitu klien saya mendapatkan majikan pertama, dan mengalami pemerkosaan sebanyak dua kali oleh majikannya, kemudian LS mengadukan apa yang dialaminya kepada sponsor, namun tidak ada respon sama sekali," ungkapnya.
Yanto Jagur menambahkan, kami akan menempuh jalur hukum, dan akan memperkarakan permasalahan ini, upaya hukum akan kami tempuh.
Apakah ada respon dari sponsor kepada kuasa hukum? tanya awak media.
" Kita sudah hubungi pihak sponsor, bahkan pemeroses atas nama Mustofa, namun tidak ada respon sama sekali," bebernya.
" Bahkan, DA pun sudah kami telepon, chat, namun tetap tidak pernah ada respon sama sekali," akunya.
Berarti LS saat ini masih berada di negara Lybia? tanya awak media.
" Betul, yang bersangkutan (korban) saat ini masih berada di negara Lybia, kita akan menempuh jalur hukum, permasalahan ini akan kami sondingkan ke Polda Jabar," jawab Anton Jagur.
Berikut keluhan LS melalui voice not yang dikirimkan ke keluarga dan kuasa hukumnya di tanah air:
" Waktu itu saya lagi kerja beres beres kamar bayi, tiba-tiba datang babah (majikan laki-laki) menghampiri, saya tanya, mau apa!, 'tolong bersihkan kamar saya," tutur LS menirukan ucapan majikannya.
" Yang namanya kerja aku tak berpikir macam- macam, ya di turuti saja, tapi setelah saya masuk kamarnya, kemudian si babah mengunci pintu, dan kuncinya ia ambil, aku bertanya lagi mau apa ini!, aku sudah berontak dan melawan sekuat tenaga," ucap LS sambil terisak.
Dugaan aksi durjana oknum majikan pun terjadi sebanyak dua kali.Sesuai dengan pengakuan kuasa hukum dan korban.
" Aku ngadu sama kantor (sarikah) mereka datang cuman menjemput, bahkan di dalam mobil saya di marah marahin orang kantor, kalau benar di perkosa akan di visum di rumah sakit, kata orang kantor, rumah tiga tingkat saya sendirian yang bersihin, anak majikan ada lima, pembantu cuma satu, semua saya yang kerjain sampai bersih bersih halaman, pengen pulang ke tanah air, cuma saya doang dari dubai di lempar ke lybia, yang lain juga banyak gunta ganti majikan tapi tetap bekerja di dubai, tidak dilempar ke lybia, tolong pulangin saya ke Indonesia," isaknya minta dipulangkan ke Indonesia.
(Rafli/Goesta)