Minimnya Transparansi, Penyebab Penerima Manfaat PIP di SDN Cisalak Kehilangan Haknya

INFONEWS TV
Kamis, 18 Desember 2025 | 10:22 WIB Last Updated 2025-12-18T03:26:37Z
Foto: Dok. (Rafli) Satuan pendidikan sekolah dasar SDN Cisalak Sukaresmi.

INFO NEWS | CIANJUR - Orang tua penerima manfaat menilai pengelolaan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Cisalak sarat dengan carut marut, di awali dari minimnya transparansi, dana bantuan diduga tidak sampai ke tangan penerima manfaat, hingga kelalaian yang menyebabkan si penerima manfaat merasa dirugikan.

Carut marut pengelolaan PIP di SDN Cisalak terungkap disaat puluhan para orang tua penerima manfaat mengecek sendiri data penerima manfaat melalui aplikasi sipintar. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu orang tua penerima manfaat yang berinisial TN. 

" Setelah kami mengecek sendiri, ternyata AM (Inisial -red) anak saya peserta didik di SDN Cisalak tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2017, 2018, 2019, 2020 hingga 2021 sebagai penerima manfaat PIP, namun yang sampai ke tangan penerima manfaat cuma sekali, besarannya Rp. 450.000,- sejak saat itu tidak pernah menerima lagi," ungkapnya Selasa (16/12/2025).

" Kami sebagai orang tua penerima manfaat mempertanyakan sisanya yang 4 tahun anggaran mengendap dimana?," ucapnya penasaran.

Disinggung awak media mengenai keberadaan buku simpel, atau buku rekening PIP beserta ATMnya ada dimana?. TN dengan lirih menjawab:

" Kami memegang buku rekening PIP hanya pada saat akan ada pencairan," jawabnya.

Pengakuan serupa datang dari NN (Inisial -red) orang tua penerima manfaat lainnya.

" Anak saya NG tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021 sebagai penerima manfaat PIP, berarti selama 5 tahun berturut-turut mendapat bantuan dari pemerintah," tandasnya.

" Tapi yang saya terima cuman sekali, besarannya Rp. 450.000,- sisanya yang 4 lagi akan saya pertanyakan," tuturnya.

Mengenai buku rekening PIP berikut ATMnya. NN menjelaskan bahwa buku rekening diserahkan pihak sekolah ketika ada pencarian PIP.

" Memegang buku rekening hanya ketika ada pencairan, setelah itu dipegang lagi pihak sekolah, bahkan setelah lulus SD pun bukunya masih di sekolah, berhubung ada pencairan PIP di SMP maka buku rekening PIP saya ambil," katanya.

Setelah mengecek data penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar pengalaman mengecewakan juga di alami SN (Inisial -red) orang tua penerima manfaat lainnya.

" Di aplikasi sipintar secara berturut-turut, dari tahun 2023, 2024 hingga 2025, anak saya SA (Inisial -red) tercatat sebagai penerima manfaat PIP, tapi sayang bantuan kembali ke negara, yang membuat saya kecewa pada pihak sekolah, kenapa tidak memberitahukan bahwa anak saya menjadi penerima manfaat PIP," ungkapnya nampak kecewa.

" Meskipun tercatat diaplikasi sipintar sebagai penerima manfaat PIP, SA anak saya tidak pernah menerima bantuan, karena bantuannya balik lagi ke kas negara, akibat tidak adanya pemberitahuan dari pihak sekolah, apalagi arahan aktivitasi buku rekening, andai pihak sekolah melakukan pemberitahuan tentu saya akan mengurus aktivasi, karena pada saat itu saya sangat membutuhkan uang untuk biaya sekolah anak saya," keluhnya.

" Sebelumnya, saya sudah beberapa kali datang ke sekolah, mempertanyakan apakah anak saya tercatat sebagai penerima manfaat PIP, mereka pihak sekolah menjawab; tidak terdaftar sebagai penerima manfaat PIP, pada saat itu saya percaya saja karena belum tahu cara mengecek data penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar," ujarnya.

Lanjut SN: " Setelah mengecek sendiri di aplikasi sipintar ternyata dari tahun 2023, 2024 dan 2025 anak saya tercatat sebagai penerima manfaat, namun bantuannya kembali ke negara, karena slow respon mengaktivasi buku rekening, semua itu akibat tidak terbukanya pihak sekolah," jelasnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi awak media, Kepala SDN Cisalak dan operator sedang tidak ada di sekolah, namun salah satu Guru yang diketahui bernama Mahpudin, S.Pd. SD., memberikan keterangan bahwa penyaluran bantuan PIP di SDN Cisalak baik-baik saja.

" Nahanya? raraosan salami ieu pihak sekolah mah sudah menyalurkan seluruhnya bantuan PIP kepada penerima manfaat, tapi ayeuna aya keluhan dari pihak orang tua?," terangnya.

Disinggung soal buku rekening PIP yang selalu disimpan pihak sekolah Mahpudin alias Ujang menjelaskan:

" Didieumah sadayana guru ikut ngalereskeun perkawis PIP, janteun teu aya pengurus, perkawis buku tabungan PIP sadayana oge tos dibagikeun ka orang tuana, tapi naha nya masih keneh aya nu naroskeun buku tabungan ka sakola, sigana hilapeun da sakolamah tos ngabagikeun," bantahnya.

Selanjutnya awak media mempertanyakan tiga nama penerima manfaat yang buku tabungan beserta ATMnya masih tersimpan di sekolah?. Kemudian Ujang menyuruh rekan se- profesinya untuk mencari buku tabungan simpel dalam tumpukan berkas guna mencari tiga nama penerima manfaat yang di sodorkan awak media.

Tak berselang lama rekannya kembali dengan membawa setumpuk buku rekening PIP atau buku tabungan simpanan pelajar yang masih tersimpan di sekolah yang sebelumnya Ujang nyatakan sudah dibagikan kepada para orang tua penerima manfaat.

Setelah setumpuk buku rekening PIP berada diatas meja, Ujang berujar: " Tadi, atas nama siapa saja pak?." Tanya Mahpudin sambil mencari tiga nama penerima manfaat PIP yang di sodorkan awak media.

Sebelumnya, tadi kata Pak Ujang semua buku rekening PIP sudah dibagikan kepada orang tua penerima manfaat, tapi faktanya masih ada tumpukan buku rekening PIP yang masih tersimpan di sekolah? tanya awak media.

" Janten kieu pak ieu teh buku tabungan nu siswana tos kalaluar sakola tapi buku tabunganna teu dicarandak, pihak sakola mah tos menghimbau kepada para orang tua buku tabungan carandak, tapi aya nu dicandak aya nu henteu pak," kelitnya.

Rafli.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Minimnya Transparansi, Penyebab Penerima Manfaat PIP di SDN Cisalak Kehilangan Haknya

Trending Now