| Foto: Dok. (Rafli) Penerima Manfaat PIP Tuntut Haknya Dikembalikan, Kordik Menjawab Sekenanya, Kepala SDN Gunung Kembang: Minta Waktu Konfirmasi Kepsek Sebelumnya. |
INFO NEWS | CIANJUR - Setelah mengecek langsung di aplikasi sipintar para orang tua penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) di satuan pendidikan SDN Gunung Kembang Kecamatan Campaka, nampak terdiam menahan rasa kekecewaan, mereka baru menyadari bahwa pengelolaan dana bantuan program Indonesia pintar di SDN Gunung Kembang tidak transparan, sehingga sebagian dana bantuan selama bertahun-tahun tidak sampai ke tangan penerima manfaat.
Setelah mengetahui ada hak anaknya yang belum mereka terima, para orang tua penerima manfaat PIP di SDN Gunung Kembang dalam waktu dekat berencana akan mendatangi sekolah secara beramai- ramai, guna menuntut hak anaknya.
Dana bantuan PIP yang belum diterima oleh penerima manfaat tahun anggaran- nya bervariatif, mulai dari tahun anggaran 2018 hingga tahun anggaran 2023.
Perwakilan orang tua penerima manfaat PIP berinisial EN (41) tahun (Nama jelas ada di redaksi) kepada awak media Infonews-TV.com mengatakan, bahwa ada hak anaknya selama tiga tahun berturut- turut belum diterima.
" SNH (Nama jelas ada di redaksi) anak saya peserta didik di SDN Gunung Kemang tercatat di aplikasi sipintar sebagai penerima manfaat PIP terhitung dari tahun 2018 hingga 2023, artinya 6 tahun berturut-turut anak saya tercatat sebagai penerima manfaat," terang N kepada awak media dihamini puluhan orang tua penerima manfaat PIP yang mengaku mengalami hal serupa, Kamis (6/11/2025).
" Sedangkan dana bantuan PIP yang sudah anak saya terima baru tiga kali, sisanya tiga lagi kemana?," ujarnya balik bertanya.
Selanjutnya EN menerangkan insiden perobekan buku simpel (Buku Rekening PIP) oleh oknum pegawai Bank Himbara.
" Kini SNH sudah duduk di kelas 8, waktu itu saya diberitahu guru SMP bahwa anak saya mendapat bantuan PIP, mereka pun menanyakan keberadaan buku rekeningnya, kemudian saya jawab seadanya, bahwa buku rekening PIP masih dipegang pihak SDN Gunung Kembang, selanjutnya pihak SMP menyuruh mengambil buku rekening sebagai syarat pencairan, setelah memegang buku rekening cairkan sendiri di Bank BRI Warung Bitung," ungkapnya menirukan ucapan guru SMP.
" Sesampainya di Bank BRI buku rekening PIP sesuai petunjuk dari Guru SMP saya sodorkan ke pegawai Bank, entah apa alasannya tiba- tiba buku rekening PIP di robek petugas Bank BRI, lalu dengan santai memasukannya ke dalam tong sampah, setelah melakukan itu si oknum menyuruh saya datang ke Polsek untuk membuat surat kehilangan," jelasnya.
Lanjut EN: " Saat itu saya bingung, heran, pokonamah campur aduk, aya naon ieuteh, gumam saya dalam hati," tuturnya.
Kenapa pada saat itu tidak ditanyakan langsung alasannya kenapa buku simpanan pelajar (Simpel) dirobek? tanya awak media.
" Teu wantun Pak," jawabnya N dalam bahasa daerah.
" Setelah di polsek saya langsung membuat laporan kehilangan, dan polisi pun sempat bertanya, ada apa? ini kok banyak yang bikin laporan kehilangan buku tabungan?," ujar EN menirukan ucapan petugas pelayanan masyarakat di Polsek.
Meski kaget sekaligus terheran- heran, lanjut EN, meskipun banyak sekali yang ingin saya pertanyakan kepada oknum pegawai Bank BRI, namun saya lebih memilih untuk diam karena takut di marahi.
" Keberadaan buku rekening pengganti sangat penting untuk kelanjutan di SMP nanti, saya memilih mengikuti instruksi dari oknum tersebut," akunya.
Agar informasi yang didapat berimbang, awak media segera mendatangi SDN Gunung Kembang untuk mengkonfirmasi Kepala Sekolah, namun sayang yang bersangkutan sedang tidak berada ditempat, ia sedang berada di tempat Kordik Campaka, awak media pun secepatnya bergeser ke tempat Kordik.
Sesampainya ditempat Kordik Campaka, awak media menyampaikan kembali keluhan para orang tua penerima manfaat, Riki Nugraha selaku Kepala SDN Gunung Kembang meminta waktu untuk berkoordinasi dengan kepala sekolah sebelumnya.
" Untuk menjawab pertanyaan media, saya minta waktu untuk konfirmasi terlebih dahulu kepada Bu Dewi selaku Kepala SDN Gunung Kembang sebelum saya, kalau dimasa saya insyaallah sudah saya salurkan dengan benar, nanti akang saya kabari lagi," ujar Riki.
Masih dilokasi yang sama, Wira Ruhimat selaku Kordik Campaka saat di mintai tanggapannya terkait bantuan PIP di SDN Gunung Kembang yang kini dipersoalkan para orang tua penerima manfaat.
" Masalah PIP mah abdi teu apal, upami masalah ngusep abdi apal, jeujeur abdi se'eur, aralus dibumi," ujar Kordik Campaka menjawab pertanyaan awak media sekenanya.
Rafli hidayat

