Foto: Dok. (Rafli/InfoNEWS) Puluhan Penerima Manfaat PIP di SMP Cendikia, Mengaku Belum Menerima Haknya: Begini Kata Kepala Sekolah?. |
INFO NEWS | CIANJUR - Puluhan penerima manfaat program Indonesia pintar (PIP) di SMP Cendikia Sukahegar Kecamatan Sukaluyu mengaku belum menerima haknya, hal tersebut disampaikan oleh orang tua murid setelah mengecek data penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar. Rabu (17/9/2025).
Orang tua penerima manfaat juga mengaku tidak memegang buku rekening PIP beserta ATMnya, hal inilah yang kemudian mendorong orang tua penerima manfaat untuk mempertanyakan hak anaknya.
Seperti yang dikeluhkan oleh TN (Nama jelas ada di redaksi) orang tua penerima manfaat, ia mengatakan bahwa SLR anak kandungnya selama menjadi peserta didik di SMP Cendikia Sukahegar tidak pernah sekalipun menerima uang bantuan program Indonesia pintar. Padahal anaknya tercatat sebagai penerima manfaat di SMP Cendikia, seperti yang tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2021 dan 2022.
" Hingga anak saya lulus dari SMP Cendikia, pihak sekolah sebagai fasilitator tidak pernah melakukan pemberitahuan, bahwa anak saya mendapat bantuan PIP, saya mau mengecek sendiri ke Bank apakah dana tersebut sudah ada yang mencairkan, atau belumnya mengalami kesulitan, karena pihak sekolah tak kunjung memberikan buku rekening PIP berikut ATMnya," keluhnya, Selasa (26/9/2025).
" Semuanya terungkap berawal dari rasa kepenasaranan, masa iya anak saya dari SD hingga SMP tidak pernah mendapat bantuan PIP, benar saja di aplikasi sipintar anak saya tercatat sebagai penerima manfaat," Imbuhnya.
Ia pun mengungkapkan kembali rasa kekecewaannya terhadap pengelola PIP di SMP Cendikia Sukahegar- Sukaluyu.
" Saya sangat kecewa, kenapa pihak sekolah dan pengelola PIP di SMP Cendikia sejak awal tidak memberitahu orang tua murid," lirihnya menahan rasa kekecewaan yang mendalam.
" Saya akan perjuangkan hak anak saya sampai kapanpun, hingga kebenarannya terungkap." Tandasnya.
Terpisah, DS (Nama jelas ada di redaksi) orang tua penerima manfaat, mengalami perlakuan yang sama dari fasilitator PIP di SMP Cendikia, namun bedanya dari 2 kali mendapat bantuan PIP, yang diberikan fasilitator hanya sekali.
" RR anak saya di aplikasi sipintar dari tahun 2022 dan 2024 tercatat sebagai penerima manfaat PIP, namun kami baru menerima bantuan cuman sekali," bebernya.
" Atas kejanggalan tersebut, sempat saya menegur pengurus PIP di SMP Cendikia, ia pun akan mengembalikan uang sebesar Rp. 300.000,- namun saya tolak, karena jumlahnya tidak berkesesuaian dengan yang seharusnya," jelasnya.
Lanjut DS: " Hingga hari ini mereka yang mengambil hak anak saya, belum mengembalikannya, saya akan terus mencari tahu, siapa yang telah mengambil hak anak saya!?," tegasnya.
Sementara itu MH peserta didik di SMP Cendikia mengalami hal serupa, seperti yang dialami SLR, 2 tahun tidak menerima dana bantuan PIP, padahal tercatat sebagai penerus manfaat di aplikasi sipintar.
Hasil penelusuran awak media dilapangan menduga bahwa, yang mengalami hal serupa lebih dari puluhan orang, namun sayangnya yang berani memberi kesaksian yang bisa dipertanggungjawabkan hanya beberapa orang saja.
Terkait permasalahan penyaluran PIP di Cendikia. Deri Busaeri Kepala SMP Cendikia Sukahegar- Sukaluyu saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa penerima manfaat an. SLR dan MH tidak terdaftar sebagai penerima manfaat di laptopnya. Namun Ia pun mengakui bahwa siswanya pernah mendapat PIP aspirasi pada tahun 2022.
" Di laptop saya tidak ada penerima manfaat an SLR dan MH, yang tercatat di aplikasi sipintar dengan yang tercatat dilaptop saya berbeda, sebaiknya awak media konfirmasi dulu Bank BRI," kelit Deri nampak meng-ngutak ngatik laptopnya yang sedang offline.
Selanjutnya Deri menjelaskan bahwa di tahun 2022 SMP Cendikia, siswanya pernah mendapat bantuan PIP Aspirasi.
" Pada tahun 2022 peserta didik kami mendapat PIP Aspirasi dari Dewan Partai Golkar, dan pencairan nya dilakukan secara kolektif, jika di tahun itu ada penerima manfaat mengaku belum menerima, saya akan berkoordinasi dulu dengan operator," katanya.
(Rafli)