INFO NEWS | CIANJUR - Sejumlah orang tua siswa SMK Dzakiyun Desa jamali Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, keluhkan hak anaknya sebagai penerima program PIP di jadikan subsidi silang oleh kebijakan SMK Dzakiyun. Kamis (12/6/2025).
Terkuak kecurangan di SMK Dzakiyun, berawal adanya beberapa siswa yang ijazahnya di tahan, dengan alasan tidak mengembalikan uang PIP yang di cairkan oleh para siswa, sehingga pihak SMK Dzakiyun merasa di rugikan, akhirnya Ijazah mereka menjadi jaminan.
Keluhan datang dari orang tua siswa yang berinisial EA, ijazah anaknya di tahan oleh pihak sekolah, bukan saja ijazah yang di tahan, bahkan uang bantuan program PIP tidak ia terima.
" Selain ijazah ditahan pihak sekolah, bantuan PIP pun tak kunjung di terima," keluhnya.
Hasil penelusuran awak media Info News, selain anaknya EA, tercatat banyak nama nama lain yang mengalami hal serupa.
Permasalahan PIP di SMK Dzakiyun sangat kompleks, selain dugaan pemotongan PIP berkedok subsidi silang, ada dua orang siswa drop out karena faktor ekonomi tapi tercatat sebagai penerima manfaat PIP di aplikasi si pintar.
" Potongan berdalih subsidi silang versi SMK Dzakiyun nilainya pantastis, yang mendapat 1,8 juta dipotong 1,4 juta, diterima penerima manfaat sebesar 400ribu," jelas EA.
" Penerima manfaat yang mendapat Rp. 900ribu di potong Rp. 700ribu, penerima manfaat hanya menerima 200ribu," terangnya.
Potongan PIP berkedok subsidi silang alasannya untuk bayaran sekolah dan pembangunan.
Kepala SMK Dzakiyun Dr Anton membantah apa yang disampaikan orang tua penerima manfaat tidaklah benar, apalagi masalah penahanan ijazah.
" Apa yang di sampaikan orang tua murid tidaklah benar, apalagi penahanan ijazah gara gara bantuan PIP harus di kembalikan ke sekolah, itu semua tidaklah benar," bantahnya.
Bantahan Kepala SMK Dzakiyun tidak berbanding lurus dengan ucapannya sendiri, tempo hari ia mengatakan tidak ada penahanan ijazah, tapi pada hari berikutnya Selasa, 10 Juni 2025 terpantau awak media SMK Dzakiyun tengah membagikan 42 ijazah kepada para orang tua wali murid.
(Rafli)