INFO NEWS | SUKARESMI - Setiap penerima manfaat dana bantuan stimulan gempa bumi cianjur 2022 di Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur di potong sebesar Rp. 2.500.000,_ dengan dalih untuk program pembuatan akte jual beli tanah (AJB), namun sampai hari ini Jumat, 13 Juni 2025 dari 84 orang yang mengikuti program tersebut di kedusunan 3 yang sudah menerima AJB sebanyak 6 orang. Jumat (13/6/2025).
Salah satu warga di Ke- erwean 05 yang tidak mau nama jelasnya di korankan, mengatakan bahwa dirinya sudah menyerahkan uang sebesar Rp. 2.500.000,_ kepada pemangku kebijakan setempat.
" Waktu saya mendapatkan bantuan stimulan gempa bumi sebesar Rp. 15.000.000,_, mereka langsung memotong Rp. 2.500.000,_ , yang 1.500.000,_ katanya untuk biaya pembuatan akte jual beli (AJB), kemudian yang Rp. 1.000.000,_ saya juga tidak tahu untuk apa- apanya, yang pasti dana bantuan stimulan saya sudah dipotong Rp. 2.500.000,_," ungkapnya. Kamis (12/6/2025).
" Ketika kami tanya terkait akte jual beli yang mereka janjikan, mereka selalu menjawab datar, belum beres, padahal sesuatunya sudah di serahkan ke pak erwe, sampai hari ini pun AJB belum saya terima," Imbuhnya.
Dikedusunan 03 Desa Sukamahi ada berapa orang yang membayar Rp. 2.500.000,_ yang ikut mendaftar program pembuatan akte jual beli? tanya awak media kepada warga yang enggan di sebut namanya.
" Banyak Pak, cuman untuk informasi lebih lanjut dan lebih lengkap, tanyakan langsung ke pak erwe, karena dia yang mendata dan mencatatnya," katanya menyarankan awak media untuk menghubungi pak erwe.
Setiba di rumah Pak Erwe, awak media langsung mewawancarai Deden alias Cacing selaku Ketua erwe di wilayah ke erwean 05.
" Apa yang disampaikan warga saya benar adanya, tetapi saya selaku ketua erwe hanya menghimpun saja, setelah terkumpul kemudian saya setorkan ke kepala dusun 03," ungkapnya.
Ada berapa orang penerima manfaat dana bantuan stimulan gempa bumi tahun 2022 yang ikut mendaftar program pembuatan akte jual beli (AJB).
" Kalau di ke- erwean 05 ada 27 orang atau 27 KK yang ikut program tersebut, kalau engak salah satu desa itu jumlahnya kurang lebih ada 84 orang, dan bayarnya semua sama, Rp. 2.500.000/orang," terangnya.
" Benar pak, bayarnya semua rata Rp. 2.500.000/orang di potong langsung dari dana bantuan stimulan bencana alam gempa bumi, sesuai ucapan warga betul sekali Rp. 1500.000,_ untuk pembuatan AJB, dan yang Rp. 1.000.000,_ sama seperti warga saya pun tidak tahu, coba aja bapak tanya ke pa Kadus," tuturnya.
Awak media pun bertolak menuju kediaman kepala dusun (Kadus) 03 Desa Sukamahi, sesampainya disana, awak media langsung mengkonfirmasi ulang pernyataan warga dan ketua erwe terkait pemotongan dana stimulan sebesar Rp. 2.500.000,_ dengan dalih untuk pembuatan akte jual beli.
" Memang betul pak, akan tetapi uang tersebut saya setorkan ke pihak desa, karena sepengetahuan saya ini merupakan programnya kecamatan," kelit Kadus 03 Emus Mustopa melempar permasalahan ke pihak kecamatan.
Melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp awak media mengkonfirmasi Latif Ridwan yang kala itu masih menjabat Camat Sukaresmi. Saat disampaikan kembali pernyataan warga, ketua erwe 05 dan kadus 03, ia kaget!.
" Apa 2,5 juta, yang saya tahu mereka memberikan uang sebesar 300ribu, itupun untuk pembuatan AJB, untuk selebihnya saya tidak tahu," bantah Latif Ridwan nampak kaget yang kini menjabat camat di wilayah Cianjur Selatan.
" Alangkah baiknya akang tanyakan langsung ke bendahara desa sukamahi, karena yang mengurus semua ini dari desa sukamahi ke kecamatan adalah bendahara," pungkasnya mengakhiri sesi wawancara dengan awak media melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp.
Saran dari Latif Ridwan awak media turuti dengan menghubungi Devi Bendahara Desa Sukamahi melalui sambungan aplikasi yang sama, namun sayang nomor yang bersangkutan sedang tidak bisa dihubungi.
Sebelumnya awak media mencoba menghubungi Kepala Desa Sukamahi, dengan mendatangi langsung ke rumah yang bersangkutan, sayang kepala desa sedang tidak berada di kediamannya.
(Joey)