Jelang Idul Adha 2025, Pencurian Ternak Hingga Penyebaran Penyakit Hewan Harus Diwaspadai

INFONEWS TV
Senin, 19 Mei 2025 | 11:50 WIB Last Updated 2025-05-19T04:52:42Z
Keterangan Foto : Ilustrasi Vaksinasi Hewan Ternak untuk menjamin kesehatan hewan sehingga aman dan layak di konsumsi

INFO NEWS | BOGOR - Berbagai persoalan yang muncul menjelang perayaan Idul Adha 2025, harus menjadi perhatian serius semua pihak. Selain meningkatnya aksi kriminalitas yang dilakukan sindikat pencuri ternak, meningkatnya permintaan hewan qurban berbanding lurus dengan tingginya lalulintas ternak sehingga risiko penularan penyakit hewan diantaranya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) dan Anthrax sulit untuk dihindari.

Jalil (30) salah seorang peternak kambing di Kecamatan Megamendung, Kabupeten Bogor, menjadi salah satu korban kriminalitas sindikat pencuri ternak. Warga Kampung Keramat RT01/RW01 Desa Cipayung itu, harus rela kehilangan tiga ekor kambing, pada  Sabtu 17 Mei 2025.

" Yang hilang ada tiga ekor kambing, peristiwa pencurian baru diketahui sekira pukul 14:30 WIB.  Saat hendak memberi pakan (rumput,red), jumlah kambing yang semula ada delapan ekor, ternyata tinggal 5 ekor saja, dan bagian kandang yang menghadap ke tebingan rusak dibobol maling,", ungkap, Senin 19 Mei 2025.

Meski mengalami kerugian, Jalil mengaku, tidak melaporkan peristiwa pencurian kambing yang dialaminya kepada aparat kepolisian, dan lebih memilih meningkatkan kewaspadaan agar sisa ternaknya tidak menjadi sasaran pencurian alias digondol maling lagi.

" Selain memperbaiki bagian kandang yang dirusak maling, kewaspadaan harus ditingkatkan terutama pada malam hari agar kambing yang tersisa tidak dicuri lagi," tambahnya.

Bentuk kejahatan menjelang Idul Adha bukan hanya soal pencurian ternak tetapi pelaku kriminalitas juga menjalankan aksi penipuan saat jual beli hewan ternak dengan modus memalsukan bukti transfer mobile banking. Dalam beberapa kasus transaksi ternak, para pelaku berpura-pura menjadi pembeli biasanya melakukan pembelian lewat telepon atau aplikasi chat. Selanjutnya, pelaku mengelabui peternak dengan mengkonfirmasi pembayaran dengan memberikan bukti transfer dari mobile banking yang sudah diedit sedemikian rupa.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) terus berkoordinasi dalam rangka mematangkan strategi pencegahan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) menjelang Idul Adha 2025 dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

" Pengawasan secara ketat lalu lintas ternak dan vaksinasi PMK secara masif bertujuan agar hewan qurban yang disembelih benar-benar sehat sehingga aman untuk dikonsumsi," jelas Dirjen PKH Kementan, Agung Suganda.

Agung menambahkan, berdasarkan laporan harian Satgas PMK, sejak 28 Desember 2024 hingga 14 April 2025, tren kasus PMK menunjukkan penurunan signifikan. Namun demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. “Kita tidak boleh lengah. Penguatan sinergi pusat dan daerah menjadi kunci agar penyebaran PMK dan PHMS lainnya bisa ditekan,” imbuhnya.

Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy,  juga menyampaikan bahwa setiap hewan yang akan dilalulintaskan harus dipastikan sudah mendapatkan vaksinasi, karena hewan yang tidak tervaksin berisiko menjadi sumber penularan penyakit antar wilayah.

" Vaksinasi harus dilengkapi Sertifikat Veteriner (SV), hal itu merupakan bentuk perlindungan awal yang sangat penting untuk memastikan kesehatan hewan, terutama menjelang pelalulintasan antar daerah yang sangat padat," tegasnya.

AR Sogiri
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jelang Idul Adha 2025, Pencurian Ternak Hingga Penyebaran Penyakit Hewan Harus Diwaspadai

Trending Now