| Foto: Dok. (Rafli/InfoNEWS) Penerima Manfaat PIP Pertanyakan Haknya, Kepala SDN Sukamulya: Kita akan Telusuri Dimana Nyangkutnya. |
INFO NEWS | CIANJUR - Usai mengecek data penerima manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) di aplikasi sipintar, para orang tua penerima manfaat mempertanyakan hak anaknya, diketahui berdasarkan catatan yang tercantum di aplikasi sipintar, ternyata masih ada hak anak mereka yang belum mereka terima seutuhnya.
Pada awalnya para orang tua penerima manfaat tidak mengetahui jika masih ada hak anaknya yang belum diterima, hal tersebut terungkap setelah para orang tua penerima manfaat mengecek langsung di aplikasi sipintar.
Hak penerima manfaat yang belum mereka terima jumlahnya beravareatif, mulai dari satu tahun anggaran PIP, hingga dua tahun anggaran.
Seperti yang di ungkapkan oleh orang tua penerima manfaat berinisial (TI), setelah mengecek langsung data penerima manfaat diaplikasi sipintar, ia kaget ternyata anaknya yang bersekolah di SDN Sukamulya mendapat bantuan PIP lebih dari 3 kali.
" Sesuai yang tercatat di aplikasi sipintar, anak saya dari tahun 2018, 2019, 2020, 2021 dan 2022 tercantum sebagai penerima manfaat program Indonesia pintar," jelasnya, Jumat (21/11/2025).
" Namun, yang sudah kami terima baru 3 kali, sisanya 2 lagi belum kami terima," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa anaknya yang berinisial (RI) peserta didik di SDN Sukamulya menerima bantuan PIP sebanyak 2 kali di sekolah, dan 1 kali di Bank Himbara.
" RI menerima bantuan PIP yang pertama di sekolah, sebesar Rp. 450.000,- yang kedua besarannya juga sama Rp. 450.000,- diterima disekolah juga, yang ketiga diambil di Bank BRI Kademangan besarannya Rp. 450.000,-," bebernya.
" Jumlah yang sudah diterima penerima manfaat sebanyak 3 kali, akan tetapi di aplikasi sipintar tercatat 5 kali, artinya selama 5 tahun berturut-turut anak saya mendapat bantuan PIP dari Pemerintah, nah sisanya yang 2 tahun kemana?," ujar TI.
Hal serupa juga dikeluhkan oleh orang tua penerima manfaat lainnya, NI (Inisial -red) mengeluh bahwa anaknya yang bersekolah di SDN Sukamulya- Mande belum menerima haknya secara utuh.
" Anak saya MA (Inisial -red) di aplikasi sipintar dari tahun 2023 dan 2024 tercatat sebagai penerima manfaat PIP, tapi yang diterima anak saya cuma sekali (1 kali) sisanya 1 lagi belum kami terima hingga saat ini," keluhnya. Selasa (18/11/2025).
" Kami baru terima 1 kali besarannya Rp. 450.000,- sisanya 1 lagi belum kami terima," tandasnya.
Disinggung awak media mengenai buku simpanan pelajar (simpel) atau buku rekening PIP beserta ATMnya, NI orang tua penerima manfaat PIP menjelaskan:
" Buku tabungan dan ATM senantiasa dipegang pihak sekolah, baru kami terima saat anak saya sudah keluar dari SDN Sukamulya," akunya.
Terpisah, YT (inisial -red) orang tua penerima manfaat PIP di Satuan Pendidikan SDN Sukamulya- Mande juga mengalami hal yang sama.
" Anak saya RM (Inisial -red) tercatat di aplikasi sipintar mendapat bantuan sebanyak 3 kali, dari tahun 2021, 2023 dan 2024, namun yang sudah keterima anak saya baru 2 kali," tuturnya.
" Yang pertama Rp. 450.000,- diterima di sekolah, yang kedua di Bank BRI, satu lagi belum menerima, kalau tidak mengecek di aplikasi sipintar kami tidak akan tahu yang sebenarnya," paparnya.
Kepala SDN Sukamulya- Mande Erwin Kustamaji saat dikonfirmasi awak media terkait keluhan para orang tua murid, yang sebagian hak anaknya sebagai penerima manfaat PIP belum diterima secara utuh, kepada awak media ia angkat suara:
" Memang benar terkait informasi adanya keluhan orang tua penerima manfaat PIP, kemarin pihak sekolah sudah mengkonfirmasi kepada pihak orang tuanya langsung, memang yang bersangkutan mengaku bahwa hak anaknya bernama Robbi 1 kali bantuan PIP belum diterima," ujarnya Jumat (21/11/2025).
" Secara terbuka pihak sekolah siap menerima keluhan dan masukan dari orang tua penerima manfaat," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan akan mengkonfirmasi jajaran pengurus PIP di satuan pendidikan sekolah dasar negeri yang ia pimpin.
" Saya akan mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada jajaran pengurus PIP, nanti kita telusuri ini dimana nyangkutnya?, bagaimana permasalahannya?, kalau bisa kami minta datanya siapa saja nama-namanya, nanti akan kita kroscek sama-sama permasalahan PIP ini," ucapnya.
" Nanti kita cari solusinya sama-sama untuk menyelesaikan permasalahan ini," tutupnya.
Rafli.

