Pengamat Sosial Soroti Aksi Kekerasan terhadap Wisatawan asal Bekasi di Jalan Naringgul Cidaun

INFONEWS TV
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 17:03 WIB Last Updated 2025-10-04T10:06:19Z
Keterangan Foto: S dan Y terduga pelaku kekerasan terhadap wisatawan di Jalan Naringgul Cidaun, Kebupaten Cianjur yang videonya viral di dunia maya. Kedua warga Kecamatan Naringgul itu, kini menjalani proses hukum akibat perbuatannya.

INFO NEWS | BOGOR - Pengamat Sosial dan Pariwisata, Nico Mahendra, menilai aksi premanisme maupun praktik pungutan liar alias pungli merupakan pantangan bagi dunia pariwisata karena berdampak terhadap kunjungan wisatawan serta mencoreng citra daerah yang memiliki banyak destinasi serta objek wisata. 

Hal itu dikatakan Nico, menyikapi viralnya aksi kekerasan yang dialami wisatawan asal Bekasi di Jalan Raya Naringgul Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap aparat kepolisian yang bertindak cepat dan langsung menangkap para pelaku kekerasan dijalanan tersebut. 

Meski begitu, alumni Universitas Pakuan Bogor itu berpendapat, aksi premanisme bisa membuat para wisatawan tidak nyaman dan menimbulkan citra buruk bagi daerah wisata.

" Pemberantasan aksi premanisme dan pungli menjadi tantangan tersendiri demi terus memperbaiki industri pariwisata. Pemerintah daerah, harus menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan saat berwisata," kata Nico dalam keterangannya di Bogor, Sabtu 4 Oktober 2025.

Lebih lanjut Nico memaparkan, para wisatawan mencari keunikan dan kearifan lokal dari tempat-tempat wisata yang dikunjungi. Mereka, kata dia lagi, tidak hanya menginginkan atraksi wisata tapi daya tarik yang memiliki nilai eksotisme ciri khas daerah yang tidak ditemukan di daerah lain.

" Sejak era 1980 hingga 2020, target wisata dihitung dari pariwisata massal kemudian bergeser kepada wisata alternatif. Memasuki era 2020 hingga saat ini, perilaku berwisata berubah menjadi wisata berbasis kualitas," paparnya.

Ia juga mengatakan, wisatawan menginginkan destinasi wisata berbasis kearifan lokal dan Customized tourism atau pariwisata kustomisasi. Dalam wisata ini, wisatawan memiliki kontrol lebih besar atas itinerary, aktivitas dan pengalaman selama di perjalanan. Artinya, kekerasan kepada wisatawan di Cianjur saat dalam perjalanan menuju objek wisata pantai selatan dan videonya viral setelah diunggah pemilik akun Tiktok @syanfamm pada Sabtu 27 September 2025, mencederai manfaat Customized tourism.

" Ada pengalaman buruk yang dialami wisatawan dalam perjalanan. Kejadian itu, bertolak belakang dengan manfaat dari Customized tourism," imbuhnya.

(AR Sogiri)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pengamat Sosial Soroti Aksi Kekerasan terhadap Wisatawan asal Bekasi di Jalan Naringgul Cidaun

Trending Now