Dana Bantuan PIP SDN Kubang- Sukaresmi Dialokasikan untuk Pembangunan Sumur Bor Sekolah dan Pembayaran Tunggakan, Kepsek: Sesuai Kesepakatan Rapat Komite

INFONEWS TV
Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:43 WIB Last Updated 2025-10-22T11:46:39Z
Foto: Dok. (Rafli) Dana Bantuan PIP SDN Kubang- Sukaresmi Dialokasikan untuk Pembangunan Sumur Bor Sekolah dan Pembayaran Tunggakan, Kepsek: Sesuai Kesepakatan Rapat Komite.

INFO NEWS | CIANJUR - Berawal pada Bulan Juli 2025. IN (Nama jelas ada di redaksi) Orang tua penerima manfaat PIP menerima buku tabungan simpanan pelajar (Simpel) atau buku rekening PIP dari Pengelola PIP di Satuan Pendidikan SDN Kubang- Sukaresmi, setelah memeriksa buku rekening ia melihat ada laporan transaksi yang tidak diketahuinya. Rabu (22/10/2025).

Kemudian, pada hari Senin, 20 Oktober 2025. IN bersama puluhan orang tua penerima manfaat lainnya mengecek langsung data penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar, dalam aplikasi milik Kemendikbud tersebut mereka menemukan anaknya tercatat sebagai penerima manfaat, namun menurut mereka apa yang tercantum di aplikasi dengan yang sudah mereka terima menemukan selisih hak anaknya yang belum sepenuhnya mereka terima.

" Dibulan Juli 2025, saya menerima buku rekening PIP dari pihak SDN Kubang, tapi setelah saya periksa ternyata ada banyak transaksi didalamnya, diantaranya ada beberapa transaksi tidak saya ketahui, memang pada saat itu posisi tabungan masih dipegang pihak sekolah," jelasnya kepada awak media pada Senin (20/10/2025).

" Selanjutnya kami mengecek data penerima manfaat PIP di aplikasi sipintar, disitu tercantum bahwa anak saya SN (Nama jelas ada di redaksi) dari tahun 2021, 2022 dan 2023 sebagai penerima manfaat, saya lihat dana bantuan sudah masuk semua," ungkapnya.

Namun, tambah IN, dari 3 kali tercatat di aplikasi sipintar, saya baru terima dana bantuan satu kali, sampai dengan saat ini belum pernah menerima kembali.

" Kami penasaran ingin menanyakan langsung ke sekolah, sisanya yang 2 lagi kemana?, nanti kalau media datang ke sekolah saya ikut, ingin mempertanyakan langsung ke kepala sekolah," ujarnya.

"Beneran pak, SN mah baru terima bantuan PIP satu kali Rp.450.000,- dicandak disakola, ari 3 kali mah teu rumaos, nu rumaos mah sakali," aku IN dalam bahasa daerah meyakinkan awak media.

Hal senada disampaikan MN (Nama jelas ada di redaksi) orang tua penerima manfaat lainnya, menurutnya antara yang tercatat di aplikasi sipintar dengan yang sudah diterima tidak berkesesuaian.

" Diaplikasi Sipintar MN (Nama jelas ada di redaksi) anak saya peserta didik di SDN Kubang tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2021, 2022, 2023 hingga 2024 sebagai penerima manfaat PIP, namun yang sudah kami terima baru 3 kali, sisanya 1 lagi kemana?," ujarnya balik bertanya.

" MI salami sakola di SDN Kubang nampi bantuan PIP teh 3 kali, pertama Rp.450.000,- di tahun 2021. Kadua Rp.450.000,- di tahun 2022. Katilu Rp.450.000,- di tahun 2024. Tapi yang tahun 2023 abdi teu nampi, ari dina buku tabungan laporanna aya, padahal nu 2023 mah abdi teu nampi," akunya menggunakan bahasa daerah sambil menunjukan buku tabungan.

Masih dilokasi yang sama, pengakuan serupa datang dari orang tua penerima manfaat lainnya. LS (Nama jelas ada di redaksi) kepada awak media mengungkapkan.

" ZS (Nama jelas ada di redaksi) anak saya peserta didik di SDN Kubang, sama pak, setelah dicek lewat aplikasi sipintar, di situ tercatat dari tahun 2021, 2022, 2023 dan 2024 sebagai penerima manfaat PIP," ungkapnya.

" ZS mah nembe nampi bantuan PIP teh 3 kali bapak, ari ningali buku tabungan mah 4 kali, tapi da nu katampi na mah nembe 3 kali, aneh nyaeta bapak," keluhnya.

Perdebatan Orang Tua Penerima Manfaat dengan Kepala SDN Kubang- Sukaresmi 

Mendapati keluhan beragam dari para orang tua penerima manfaat awak media bergegas menuju gedung SDN Kubang untuk mengkonfirmasi langsung Kepala sekolah, Operator dan Pengelola PIP di satuan pendidikan tersebut.

Seperti yang dikatakan IN dari awal ia merasa penasaran dengan laporan transaksi penerimaan PIP anaknya, yang menurutnya ada kejanggalan, dan mempertanyakan langsung kepada Kepala Sekolah. Ia pun turut serta dengan awak media menuju sekolah.

Setelah menyampaikan kembali keluhan orang tua penerima manfaat, dengan nada tinggi Hosiah selaku Kepala SD Kubang angkat suara.

" Kahayangteh mun aya nu teu kaharti ulah ngomong ka media, datang we kadieu. Insyaallah pak salami ieu abdi bertugas di SDN Kubang sejak tahun 2022 bantuan PIP disalurkan sesuai dengan baik, kanggo naon bapak ah teu pira artos sakitu abdi kedah kikituan mah, ayeuna mah komo pihak sekolah mah tos sina dicandak masing-masing oleh pihak orang tua nyandak ka Bank," jawab Hosiah. Selasa (21/10/2025).

Kemudian Hosiah memanggil operator sekolah guna menjawab pertanyaan orang tua penerima manfaat PIP dengan data yang dimiliki sekolah.

" Sebentar bapak kita lakukan pengecekan bersama operator," ujarnya.

Setelah operator berada diruangan dimana kepsek menerima awak media dan orang tua penerima manfaat, awak media mewakili IN mempertanyakan: apakah penerima manfaat an. Siti Nur Aidah tercatat di laptop operator sebagai penerima manfaat PIP?.

" Dilaptop kami penerima manfaat PIP an. Siti Nur Aidah tidak tercatat disini, tapi kok aneh ya di aplikasi pintar ada," kata Eva Sopariah selaku operator SDN Kubang.

Apakah operator melakukan pengecekan secara online atau hasil down load, soalnya ada keanehan, an. Siti Nur Aidah di aplikasi sipintar muncul sebagai penerima manfaat PIP, sedangkan di laptop operator sekolah tidak muncul? tanya awak media.

" Online pak! ini bukan data hasil download lalu kami robah hapus, saya juga tahu bapak!," ketus operator dengan nada tinggi.

Kemudian awak media memberikan no SK PIP an Siti Nur Aidah kepada operator sebagai bahan pengecekan kembali.

" Oh iya ada pak an. Siti Nur Aidah ada," kata operator.

Selanjutnya Hosiah Kepala SDN Kubang memerintahkan operator untuk mencari bukti data administrasi penyaluran PIP, dan kemudian pihak sekolah menunjukkan tanda tangan penerimaan PIP yang ditanda tangani IN.

Dihadapkan dengan lembaran berkas bukti tandatangan penerimaan PIP tahun 2021 dan 2022, IN orang tua dari Siti Nur Aidah dihadapan kepsek dan operator mengatakan.

" Naha nu ieu mah beda tawisanna? Nu ieu mah rapih, da tanda tangan abdi mah teu rapih kitu," bantah IN sambil menunjukan tanda tangan dirinya yang ada di berkas penerimaan tahun 2021.

Berita acara penyerahan dana bantuan PIP dari sekolah ke orang tua penerima manfaat, yang tahun 2021 dan 2022 ada dalam berkas sekolah meskipun ada bantahan dari pihak orang tua penerima manfaat, namun pihak SDN Kubang tidak bisa membuktikan berita acara serah terima dana bantuan PIP yang tahun 2023, karena datanya di sekolah tidak ada.

Dihadapkan Kepala SDN Kubang dan operator sekolah, IN orang tua penerima manfaat PIP menegaskan.

" Pokonamah abdi rumaosna nembe nampi pencairan PIP teh mung sakali kalina, ageungna Rp. 450.000,- eta ge nampina di sakola," kekeh IN dihadapan kepsek dan operator sekolah.

Menanggapi pernyataan IN selaku orang tua penerima manfaat, yang menuntut hak anaknya selama 2 tahun belum mereka terima, Hosiah Kepala SDN Kubang mengatakan.

" Sebentar, saya tanyakan dulu ke Pak Enjang, kalau ngak salah ini ada kaitannya dengan iuran pembangunan sumur bor sekolah," ujarnya.

Selang beberapa lama ia kembali lagi melanjutkan penjelasannya terkait dana bantuan PIP an. Siti Nur Aidah yang dipertanyakan IN selaku orang tuanya.

" Sebelumnya ada kesepakatan antara pihak komite dengan orang tua murid mengenai pembangunan sumur bor sekolah, nah kebetulan bik IN ini ketika PIP anaknya yang tahun 2023 cair, karena yang bersangkutan belum membayar iuran pembangunan sumur bor sekolah, maka uang PIPnya di bayarkan untuk iuran tersebut," jelasnya.

Lanjut Hosiah: " Memang dana bantuan PIP an Siti Nur Aidah tidak seluruhnya dibayarkan untuk pembangunan sumur bor sekolah, sebagian lagi dibayarkan untuk tunggakan seragam olahraga, baju batik, dan lain-lain," urai Hosiah.

" Saya sering mewanti- wanti orang tua murid, ngak tahu kalau sudah sampai rumah mah, wayahna kaperyogian disakola mah nu gaduh PIP kedah dilunasan," katanya menggunakan bahasa daerah.

Kemudian IN orang tua penerima manfaat PIP menimpali ucapan Hosiah selaku Kepala SDN Kubang.

" Nahanya? da abdi mah teu rumaos gaduh tunggakan ka sakola? Malah abdi mah gaduh tabungan di sakola teh, teras atuh acuk seragam murangkalih sok dipangmeserkeun ku abdi, sanes di sakola?," bantah IN.

Timpal Hosiah Kepala SDN Kubang: " Tos we lah kieu bi IN, anu hiji mah eta mah ku ibu ditawur, kalah kumaha ge panginten ieu teh murangkalih abdi wios abdi tanggel waler kumaha upami kitu?," timpalnya.

Jawab IN orang tua penerima manfaat PIP: " Da abdi mah nembe nampi hiji ibu." 

Timpal Hosiah: " Da nu hiji deui mah abdi can janten KS, panginten tanggel waler abdi mah nu ieu we nu jaman abdi tugas didieu."

Untuk menengahi perdebatan antara orang tua penerima manfaat dengan kepala sekolah, awak media mempertanyakan, apakah pembangunan sumur bor diambil dari dana bantuan Program Indonesia Pintar sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Persesjen? tanya awak media kepada kepala sekolah.

" Saya juga faham bahwa PIP tidak boleh dipungut oleh siapapun dengan dalih apapun, namun itu kan sudah hasil kesepakatan dengan pihak komite sekolah, dan alhamdulillah sumur bor juga ada sudah selesai," jawabnya.

Yang merasa haknya belum diterima bukan an. Siti Nur Aidah saja, ada beberapa penerima manfaat yang mengeluhkan hal serupa, bagaimana tanggapan Kepala Sekolah? tanya awak media.

" Insyaallah bapak selama ini PIP saya mengarahkan untuk disalurkan dengan baik, terkait adanya permasalahan yang ada silahkan pihak sekolah terbuka jika ada hendak yang datang ke sekolah, dan saya juga mengucapkan terimakasih kepada pihak media selaku kontrol sosial sudah mengontrol SDN Kubang, mudah-mudahan dikemudian hari jadi masukan untuk kami melangkah agar lebih berhati-hati," jawabnya.

(Rafli)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dana Bantuan PIP SDN Kubang- Sukaresmi Dialokasikan untuk Pembangunan Sumur Bor Sekolah dan Pembayaran Tunggakan, Kepsek: Sesuai Kesepakatan Rapat Komite

Trending Now