 |
| Keterangan Foto: Dana Bantuan P3-TGAI yang diterima P3A Bumi Tani Cinagara Asri diduga disunat dan pembangunannya pun diduga asal jadi. |
INFO NEWS | BOGOR - Bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3-TGAI) yang diterima P3A Bumi Tani Cinagara Asri, di Desa Cinagara, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor untuk pembangunan daerah irigasi guna menunjang pertanian warga, dari Kementerian PUPR melalui usulan atau aspirasi anggota DPR RI menuai polemik.
Selain diduga asal jadi, program yang bertujuan meningkatkan kualitas jaringan air yang belakangan diketahui merupakan aspirasi politikus PDI Perjuangan di DPR RI, Adian Napitupulu itu, juga disebut jadi ajang bancakan. Hal itu terungkap berdasarkan pengakuan Agus selaku ketua kelompok tani di Desa Cinagara alias pelaksana pembangunan.
Ia mengatakan, titik pembangunan daerah irigasi program P3-TGAI untuk P3A Bumi Tani Cinagara Asri berlokasi di Kampung Leuwi Kaso RT.01/03. Pembangunan tahap 1, menggunakan dana pribadinya senilai Rp60 juta untuk pembangunan daerah irigasi sepanjang 220 meter dengan lebar 40 Cm, sedangkan total anggaran program senilai Rp195 juta dengan pengerjaan saluran drainase sepanjang 450 meter.
" Ketika pencairan tahap ke-1, Ketua P3A Bumi Tani Cinagara Asri yakni Nana Maulana, awalnya hanya mengembalikan uang saya (dana talang,red) senilai Rp40 juta, setelah menjadi ramai lalu sisanya dilunasi," kata Agus dalam keterangannya, Rabu 24 September 2025.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua RW itu merasa dibohongi oleh P3A Bumi Tani Cinagara Asri (Nana Maulana Cs) kaitan dana tahap ke-1 program P3-TGAI yang dicairkan. Apalagi, pada tahun 2024 menjabat sebagai Ketua P3A Bumi Tani Cinagara Asri dan menerima bantuan serupa tapi pada 2025 posisinya digantikan Nana Maulana.
" Tidak ada transparansi ketika pencairan tahap ke-1, kemana sisanya apakah disunat? Makanya saya tidak mau melanjutkan pembangunan tahap ke-2," imbuhnya.
Saat ini, kata Agus lagi, pembangunan lanjutan atau tahap ke-2 dikerjakan bendaraha P3A Bumi Tani Cinagara Asri yakni Jakaria dan menjabat sebagai BPD di Desa Cinagara. Ia pun memaparkan, bahwa Jakaria lah yang memintanya melakukan pembangunan tahap awal menggunakan dana pribadinya meski secara aturan tidak diperbolehkan.
" Saya menolak karena tidak ada transparansi, jadi dilanjutkan oleh pak Jakaria. Beliau juga, yang meminta saya melakukan pekerjaan tahap awal dengan alasan diintruksikan balai dan pendamping," paparnya.
Hingga berita ini dimuat, Ketua P3A Bumi Tani Cinagara Asri, Nana Maulana, terkait dugaan pemotongan dana P3-TGAI tahap ke-1 hingga pengerjaan peningkatan daerah irigasi di Kampung Leuwi Kaso RT01/RW03 yang dianggap asal jadi karena turap alias tembok dibangun diatas permukaan tanah sehingga rawan ambruk, belum memberikan tanggapan karena sulit ditemui. Dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp messenger, Nana Maulana pun tidak membalasnya.
AR Sogiri
