Antara Sepatu Sekolah dan Proyek Prestisius Lawang Kori Pemkab Bogor

INFONEWS TV
Sabtu, 20 September 2025 | 22:44 WIB Last Updated 2025-09-20T15:47:54Z
Keterangan Foto: Haikal dan Haezar, kakak beradik asal Desa Bojong Indah, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor yang terpaksa harus rela bergantian memakai sepatu dan seragam pramuka saat hendak sekolah. Keduanya menjadi viral setelah videonya beredar di media sosial yang diunggah pengguna Facebook ditengah ambisi Pemkab Bogor membangun proyek prestisius bernama Tugu Lawang Kori di Cibinong senilai Rp4 miliar

INFO NEWS | BOGOR - Nasib pilu dijalani Haikal dan Haezar dalam mengenyam pendidikan di Bumi Tegar Beriman karena harus rela bergantian memakai sepatu dan seragam pramuka untuk bersekolah. Ironisnya lagi, fenomena kehidupan kakak beradik asal Kecamatan Parung itu muncul ditengah ambisi Pemerintah Kabupaten (Bogor) Bogor membangun proyek prestisius bernama Tugu Lawang Kori di pusat jantung pemerintahan.

Dilansir dari berbagai sumber, Tugu Lawang Kori yang dibangun sejak Juli 2025 serta digadang-gadang menjadi landmark baru Kabupaten Bogor tersebut, menelan anggaran hingga Rp 4 miliar tediri dari 14 tiang kokoh dihiasi ornamen berbentuk replika mahkota Binokasih dibagian puncaknya dan hiasan berbahan plat stainless steel yang mengandung makna filosofi perlindungan.

Tak hanya itu, ikon estetika untuk mempercantik wajah Kota Cibinong Raya sebagai gerbang pusat pemerintahan ini dipenuhi makna sejarah yang terinspirasi dari prosesi kirab Mahkota Binokasih Shanghyang Pake, dari keraton Sumedang Larang ke Kabupaten Bogor pada 24 April 2025 lalu.

Munculnya fenomena miris menggambarkan potret nyata kehidupan masyarakat Kabupaten Bogor ditengah pembangunan Tugu Lawang Kori yang dijalani Haikal dan Haezar, viral di media sosial dan menjadi perhatian publik setelah video yang memperlihatkan keduanya saling bergantian memakai sepatu dan seragam pramuka saat hendak sekolah diunggah seorang pengguna Facebook.

Haikal yang belakang diketahui sebagai siswa kelas 12 salah satu SMK di Kecamatan Ciseeng, mengaku kaget setelah melihat video dirinya sedang bergantian memakai sepatu dan seragam pramuka dengan Haezar (sang adik,red) yang duduk di bangku kelas 9 SMP saat hendak sekolah. Video itu, dilihatnya dari handphone teman-temannya disekolah dan keduanya bersekolah di yayasan yang sama.

" Ya kaget sih pak, ada video saya dan Haezar sedang bergantian sepatu dan seragam pramuka. Video itu lihat dari teman sekolah karena kan saya tidak punya handphone, katanya sih viral," ungkap Haikal dengan nada polos, Sabtu 20 September 2025.

Meski tidak seberuntung pelajar lain seusianya, Haikal menuturkan keihklasannya dalam menjalani kehidupan dan harus sekolah hingga lulus SMK. Setelah itu, kata Haikal lagi, mencari pekerjaan untuk membiayai kebutuhan keluarga sehari-hari, apalagi dirinya juga memiliki adik perempuan bernama Calista yang duduk di kelas 3 SD selain Haezar.

" Kalau ayah sudah meninggal dunia, makanya saya harus semangat bersekolah. Setelah lulus cari kerja, biayai Haezar dan Calista juga bantu ibu yang sedang sakit," imbuhnya.

Haryati (41) warga Desa Bojong Indah,  Kecamatan Parung, Kecamatan Parung, mengungkapkan rasa sedih dan haru sebagai tetangga ketika melihat kehidupan sehari-hari keluarga Haikal yang saat ini menjadi perhatian masyarakat. Ia juga memaparkan, selain ibunya yang mengalami ganguan mental, Haikal bersama adik-adiknya tinggal di kontrakan bersama neneknya yang sudah berusia senja.
Keterangan Foto: Proyek Pembangunan Tugu Lawang Kori di jantung pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor di Cibinong.

" Seingat saya, ayah dari Haikal dan adik-adiknya meninggal dunia pada 2020 lalu. Sedih bercampur haru melihat semangat mereka agar bisa sekolah juga dalam menjalani kehidupan, mudah-mudahan nanti bisa sukses sehingga menjadi kebanggaan keluarga,' singkat Haryati.

Budayakan Bogor, M Darma Kusuma memaparkan, bahwa mahkota Binokasih yang ornamen replikanya dijadikan ikon estetika di Tugu Lawang Kori di Cibinong adalah mahkota pusaka kerajaan yang melambangkan kekuasaan raja-raja Sunda dan dibuat pada abad ke-14 oleh Raja Galuh Prabu Bunisora Suradipati. Mahkota itu, tambahnya, berbuat dari emas murni serta dihiasi giok dan saat ini tersimpan di Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang.

' Mahkota Binokasih diserahkan kepada Raja Sumedang Larang yang merupakan kerajaan vasal dari Kerjaan Sunda Galuh (Pajajaran) dan  berpusat di Bogor pada tahun 1579 setelah jatuhnya Pakuan Pajajaran,' paparnya.

Dia juga menjelaskan, mahkota merupakan simbol legitimasi kekuasaan dan kebesaran yang disertai kebijaksanaan seorang raja, sedangkan Binokasih dalam bahasa Sunda mengandung makna bina kasih sayang dengan menunjukkan nilai-nilai seperti keadilan, gotong royong serta bijaksana. Mahkota Biokasih, menjadi bukti sejarah kejayaan masa lalu dan simbol kebanggaan masyarakat Sunda yang mewakili identitas, budaya Sunda hingga kini.

"  Mahkota ini mengandung pesan moral dan spiritual yang mendalam, mengajarkan para pemimpin masa kini  untuk memimpin dengan kasih sayang, bijak dalam  mengambil kebijakan dan berkeadilan," jelasnya.

Berikut makna atau arti Tugu Lawang Kori yang dibangun di Cibinong, Kabupaten Bogor sejak Juli 2025 dan diperkirakan selesai pada akhir September 2025 dengan nilai proyek hampir mencapai Rp4 miliar.

1.Pintu Gerbang: Lawang Kori dapat diartikan sebagai pintu gerbang atau pintu masuk ke suatu wilayah atau kawasan. Tugu ini menjadi simbol pintu gerbang pusat pemerintahan Kabupaten Bogor atau kawasan Cibinong.
2. Simbol Keagungan:  Lawang Kori juga dapat diartikan sebagai simbol keagungan atau kebesaran. Tugu ini pun dinilai menjadi simbol kebanggaan masyarakat Bogor atau Cibinong.
3. Warisan Budaya: Tugu Lawang Kori juga dianggap menjadi warisan budaya yang memiliki nilai sejarah dan estetika. Tugu ini dapat menjadi simbol identitas budaya masyarakat Bogor atau Cibinong.

AR Sogiri
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Antara Sepatu Sekolah dan Proyek Prestisius Lawang Kori Pemkab Bogor

Trending Now