Foto: Dok. (Rafli/InfoNEWS) Puluhan Orang Tua Penerima Manfaat PIP di SDN Benda Pertanyakan Sebagian Hak Anaknya yang Belum Diterima. |
INFO NEWS | CIANJUR - Merasakan adanya kejanggalan pada anggaran bantuan PIP di SDN Benda Desa Jamali Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur, puluhan orang tua penerima manfaat PIP datangi pihak sekolah untuk mempertanyakan haknya yang belum diterima oleh penerima manfaat. Kamis (21/8/2025).
Sebelumnya. ST (Nama lengkap ada di redaksi) wali murid dari KH (Nama lengkap ada di redaksi) peserta didik di SDN Benda, setelah dia mengecek langsung di aplikasi sipintar ia sangat kecewa dengan pengelolaan PIP di SDN Benda.
" Setelah saya cek langsung di aplikasi sipintar, ternyata KH anak kakak saya, selama enam tahun berturut-turut mendapat bantuan PIP, terhitung dari tahun 2017, 2018, 2019.2020, 2021 dan 2022, namun KH baru terima PIP ciuma sekali Rp.450.000,- saat dia masih kelas 4, itupun ia terima dari sekolah," ungkap ST pada Selasa (19/8/2025).
" Artinya, KH setiap tahunnya sebanyak 6 kali berturut- turut mendapatkan bantuan PIP, cuman baru diterima sekali, sisanya yang 5 kemana? apa mereka ngak kesian! KH ini anak yatim," ujarnya.
Hal yang sama dialami SS (Nama jelas ada di redaksi) orang tua penerima manfaat PIP. AZ anaknya tercatat di aplikasi sipintar sebagai penerima manfaat PIP dari tahun 2021 dan 2022.
" Kami menerima bantuan PIP baru sekali Rp. 450.000,- keterimanya 400ribu, yang 50ribu dipotong pihak sekolah," ucapnya.
Disinggung awak media, apakah buku rekening PIP Simpel dipegang oleh penerima manfaat, atau orang tuannya? tanya awak media.
" Buku tabungan ada di sekolah, pernah kita minta, namun tidak diberikan, alasan pihak sekolah takut hilang kalau dipegang orang tua penerima manfaat," ujarnya.
Hal senada disampaikan SM orang tua penerima manfaat PIP, anaknya di aplikasi sipintar tercatat 3 kali mendapat bantuan PIP, dari tahun 2021, 2022 serta 2023.
" Anak saya MH baru terima 2 kali, padahal yang tercatat diaplikasi sebanyak 3 kali, pertama menerima Rp. 450.000,- dipotong sekolah Rp. 250.000,- diterima oleh kami penerima manfaat cuma 200ribu, selanjutnya yang kedua Rp. 450.000,- 50ribu dikasihkan ke sekolah," ungkapnya.
Desakan ini di dengar komite sekolah SDN Benda, sehingga komite mendatangi Iip mantan kepala sekolah SDN Benda, pada Rabu, 20 Agustus 2025, untuk konfirmasi terkait PIP yang bertahun-tahun belum tersalurkan pada penerima manfaat.
" Masalah PIP secara program yang sudah-sudah telah disalurkan bantuannya, adapun adanya pengakuan orang tua seperti itu mungkin kadang-kadang orang tua lupa, padahal sudah diterima," kelit Iip.
Apakah bisa dikatakan lupa, jika yang menuntut pihak sekolah ada lebih dari 30 orang tua penerima manfaat, jika mencapai puluhan orang seperti itu apakah masih bisa dikatakan lupa? tanya awak media.
" Alangkah baiknya, biar lebih jelas para penerima manfaatnya dihadirkan saja ke sekolah," jawab Iip.
Sehari setelahnya, pada Kamis 21 Agustus 2025 puluhan orang tua penerima manfaat datangi SDN Benda untuk meminta pertanggung jawaban bantuan PIP yang seutuhnya belum tersalurkan, serta pertanyakan pemotongan PIP yang seharusnya Rp 450 000, namun di terima hanya Rp 200 000, hal ini yang membuat warga geram.
" Bapak serta ibu-ibu keluhan semuanya saya tampung, akan saya telusuri dan ditelaah terlebih dahulu, saya mohon diberikan waktu untuk memusyawarahkan permasalahan ini dengan pihak terkait, berhubung minggu ini saya ada kegiatan pramuka, saya mohon waktu hingga awal September, mudah-mudahan nanti awal September ada jawaban atas permasalahan ini," pintanya.
Mendapat jawaban seperti itu dari Jajat selaku Kepala SDN Benda yang baru menjabat, puluhan orang tua penerima manfaat PIP serentak menjawab.
" Pak kelamaan kalau bisa lebih dipercepat waktunya," tawar puluhan orang tua penerima manfaat PIP menjawab serentak.
" Perlu waktu dikarenakan ini harus dipelajari terlebih dahulu permasalahannya, dan harus dimusyawarahkan dengan para pihak terkait," jawab Jajat Kepala SDN Benda.
(Rafli)