INFO NEWS | CIANJUR - Ragu dengan transparansi pengelolaan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Sindangpalay, puluhan warga Desa Sukamahi Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur, yang merupakan orang tua wali murid, berkumpul di rumah salah satu warga, mereka secara bersama- sama mengecek aplikasi si pintar, apakah anaknya yang merupakan peserta didik di SDN Sindangpalay tercatat sebagai penerima manfaat PIP. Minggu (1/6/2025).
Selain mengecek benar atau tidaknya tercatat sebagai penerima manfaat, puluhan warga tersebut, juga ingin memastikan melalui aplikasi, dari tahun berapa dan sudah berapa kali anaknya mendapatkan bantuan program indonesia pintar.
Hal tersebut mereka lakukan karena merasa bahwa pengelola bantuan program indonesia pintar di SDN Sindangpalay tidak transparan dan akuntabel, sehingga mereka ingin mengecek sendiri kebenarannya, dugaan mereka ternyata benar hasil, cek di aplikasi dengan yang mereka terima dari sekolah tidaklah sesuai.
" Setelah kami cek di aplikasi, ternyata anak saya seharusnya mendapatkan bantuan PIP sebanyak lima kali, sesuai yang tercantum di aplikasi si pintar," terang LN (Nama jelas ada di redaksi) Sabtu (31/5/2025).
" Namun faktanya saya menerima bantuan PIP baru dua kali," imbuhnya.
Masih ditempat yang sama. NG orang tua murid lainnya, juga melihat hal yang sama, setelah mengecek langsung di aplikasi si pintar.
" Pertama saya memasukkan nomor NISN dan NIK anak saya, setelah itu muncul informasi dari aplikasi si pintar bahwa anak saya yang merupakan peserta didik di SDN Sindangpalay tercatat sebagai penerima bantuan PIP dari tahun 2022 sampai 2023, anehnya saya baru sekali menerima bantuan PIP sebesar 400ribu, sisanya kemana?," tanya NG nampak keheranan.
Orang tua murid lainnya juga setelah mengecek sendiri di aplikasi, merasakan kejanggalan yang sama.
" Murangkalih abdi ge nembe nampi sakali 225.000, tapi dina sipintar kedahna murangkalih nampi dua kali," tutur SH kepada awak media.
Setelah menyaksikan sendiri kejanggalan tersebut, awak media bertolak menuju SDN Sindangpalay guna mewawancarai kepala sekolah, untuk meminta tanggapannya terkait temuan warga di aplikasi si pintar.
" Kalaulah ada data penerima manfaatnya pihak sekolah akan mencoba melakukan pengecekan ulang," pinta Eni Kusrini Kepala SDN Sindangpalay.
" Nanti, kami akan menanyakan kepada pihak operator dan pengurus PIP sekolah, nanti gimana hasil pengecekannya terkait permasalahan ini," jelas Eni kepada awak media.
Benarkah buku rekening PIP penerima manfaat berada di tangan pihak sekolah?, tanya awak media.
" Memang benar pak sebagian buku tabungan PIP masih ada di sekolah akan tetapi hal tersebut merupakan keinginan dari pihak orang tua penerima PIP dengan alasan mereka khawatir buku tabungannya hilang atau rusak," kelitnya.
Sambung Eni, maka atas dasar tersebut buku tabungan ada yang berada di sekolah posisinya, sebetulnya kami pihak sekolah malah menginginkan buku tabungan tersebut dipegang oleh masing-masing penerima manfaat.
" Kami pihak sekolah malah menginginkan buku tabungan tersebut dipegang oleh masing-masing penerima manfaat, gitu pak penjelasannya." Pungkasnya.
(Rafli)