Diminta Pertanggungjawaban Anggaran PIP, Kepsek Tuding Orang Tua Murid Salah Gunakan Dana Bantuan!

INFONEWS TV
Selasa, 27 Mei 2025 | 08:32 WIB Last Updated 2025-05-27T01:35:12Z
Foto: Dok. (NRH/SC) SMA Al- Barkah.

INFO NEWS | CIANJUR - Orang tua wali murid ramai meminta pertanggungjawaban dana bantuan PIP di SMA Al- Barkah, semenjak anak- anaknya tercatat sebagai peserta didik di SMA Al- Barkah tidak pernah sekalipun penerima manfaat menerima bantuan PIP, padahal di cek melalui aplikasi PIP tercatat sebagai penerima manfaat dari tahun 2019. Selasa (27/5/2025).

Anehnya saat dimintai pertanggungjawaban, Kepala Sekolah SMA Al- Barkah malah menuding para orang tua murid menyalahgunakan dana bantuan, padahal faktanya mereka tidak pernah menerima. 

Pencairan dana bantuan PIP di SMA Al- Barkah terkesan ada setingan/kerjasama antara Bank Himbara dan pihak sekolah, dengan datangnya pihak Bank Himbara ke sekolah seakan mempersiapkan alibi, bahwa di SMA Al- Barkah tidak ada pencairan kolektif, padahal praktiknya lebih parah dari pencairan kolektif, usai tanda tangan pencairan PIP, orang tua wali murid hanya membawa pulang resi lunas dari sekolah.

" Padahal setelah di cek di aplikasi resmi sipintar anak saya merupakan penerima bantuan PIP di SMA Al Barkah," terang HZ. Senin (26/5/2025).

" Jangankan uang bantuannnya, buku rekening PIP nya pun belum pernah melihat seperti apa bentuknya, sumpah tidak ada pak, sejak anak saya sekolah di al barkah belum pernah terima buku rekening PIP," akunya.

Apa pernah menerima pemberitahuan dari pihak sekolah Al- Barkah, bahwa anaknya mendapat bantuan PIP. Tanya awak media kepada HZ.

" Tidak pernah pak, kalau tahu anak saya dapat bantuan PIP tentunya saya akan mengurus prosesnya," jawabnya.

Sambung HZ, justru saya kaget baru mengetahui kalau anak saya dapat PIP, itu pun setelah saya cek di aplikasi sipintar, padahal sekarang anak saya sudah mau lulus, bahkan ujiannya baru beres tinggal menunggu ijazah.

Para penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) SMA Al Barkah, menduga bahwa hal ini di akibatkan tidak adanya keterbukaan dari pihak sekolah, sehingga banyak para orang tua siswa yang merasa kecewa, karena apa yang menjadi haknya tidak di realisaikan dan tidak ada pemberitahuan.

Seharusnya pihak sekolah bisa menjaga intergritas, dalam penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP), sebab dana bantuan tersebut menyangkut masa depan pendidikan bagi anak yang membutuhkan, terutama bagi masyarakat kecil, dan tidak untuk membebani orang tuanya, karena tujuan program ini di salurkan, adalah untuk membantu siswa yang kondisinya benar benar membutuhkan.

Masih ditempat yang sama MT juga mempertanyakan bantuan PIP anaknya yang bersekolah di SMA Al Barkah, kepada awak media dirinya mengaku mengalami hal yang serupa.

" Pak kmha PIP murangkalih abdi ge salami di SMA teu kantos nampi, padahal dicek di Sipintar kedahna murangkalih abdi nampi beberapa kali tahun 2019,2020,2021 aneh dugika murangkalih abdi ayeuna tos kaluar teu kantos nampi." tanya MT nampak keheranan.

Terpisah, Kepala Sekolah SMA Al- Barkah, Ridwan Ali Arsyad Noer Parinduri di wawancara awak media suara cianjur terkait keluhan beberapa orang tua wali murid terkait bantuan PIP, mengatakan.

" Kang kalau bisa kami minta nama penerima PIP nya siapa saja, nanti kita lakukan pengecekan, alangkah baiknya yang bersangkutan datang saja langsung ke sekolah, kita cari jalan penyelesaiannya bersama," pinta Ridwan.

Benarkah dana bantuan PIP anak didiknya di gunakan untuk membayar pendalaman komputer di sekolah? tanya awak media kepada Ridwan.

" Memang benar kang itu ada yang digunakan untuk beli komputer sekolah, namun itu untuk keperluan pendidikan siswa belajar komputer, siswa boleh menggunakan komputer tersebut untuk kegiatan belajar," kilahnya.

" Perlu saya jelaskan kang situasi masyarakat disini kalau uangnya langsung diserahkan kepada mereka kadang-kadang dana bantuan tersebut dibelikan hal-hal yang lain misal contohnya ada murid yang setelah menerima bantuan PIP besoknya mereka ke sekolah bawa motor baru, jadi si uang tersebut dibelikan motor secara kredit, sementara seragam, baju, sepatu mereka tetap tidak beli, untuk itu demi kebaikan untuk siswa itu sendiri kami kondisikan agar bermanfaat demi pendidikan mereka, misal disini sengaja di koperasi disediakan seragam, baju olahraga, agar pas mereka menerima PIP uangnya dibelikan baju seragam," kelit Ridwan.

Bukankah dana PIP di Persesjen No. 20 tahun 2023 diperuntukan untuk kebutuhan personal siswa yang didalamnya diatur bahwa dana PIP tidak boleh dipungut, dipotong dengan dalih apapun dan oleh siapapun?, kejar awak media kembali bertanya atas penjelasan Ridwan.

" Betul, perlu kami jelaskan pihak sekolah tidak memotong secara langsung melainkan dana PIP tersebut diberikan langsung oleh pihak BNI datang ke sekolah kepada penerima manfaat, setelah diterima yang bersangkutan baru dibayarkan untuk tunggakan- tunggakan ke sekolah, jadi sekolah tidak memotong langsung bantuan PIP tersebut, dan semua ini sudah kami konsultasikan kepada pihak KCD Provinsi," jawab Ridwan.

Sambung Ridwan, pihak KCD melarang tidak, membolehkan pun tidak yang intinya menyerahkan kepada kebijakan pihak Yayasan.

" Intinya pihak KCD terkait tekhnis menyerahkan kepada pihak yayasan," akunya sambil membawa bawa nama KCD.

Setelah mendapat penjelasan dari pihak sekolah, melalui keterangan dari kepala SMA Al- Barkah, terkait permasalahan bantuan PIP, awak media menyampaikan kembali jawaban kepsek terhadap keluhan orang tua wali murid.

Pihak orang tua wali murid membantah semua penjelasan kepala sekolah.

" Pak setiap pencairan PIP disekolah, jarak 5 meter setelah pencairan penerima manfaat langsung dipanggil dan uangnya langsung diambil kembali untuk dipotong bayaran- bayaran pihak sekolah, seolah sudah dikondisikan oleh pihak sekolah, sebetulnya banyak orang tua yang menyatakan keberatan atas pengkondisian dari pihak sekolah seperti ini, terkadang penerima manfaat saat pencairan hanya menandatangani, namun pulangnya hanya membawa pulang bukti lunas atas pembayaran tunggakan sekolah, padahal kami juga ingin menggunakan uang tersebut untuk beli sepatu, tas, atau keperluan pendidikan yang lainnya," jawab salah satu orang tua wali murid yang nama jelasnya ada di redaksi.

Agar diketahui, bantuan PIP khusus untuk Siswa Siswi SMA, SMK sederajat besaran bantuannya mencapai jutaan rupiah.

N. Rafli Hidayat 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diminta Pertanggungjawaban Anggaran PIP, Kepsek Tuding Orang Tua Murid Salah Gunakan Dana Bantuan!

Trending Now