INFO NEWS | CIANJUR - Agraria Institute Diskusi edukatif bersama Warga Masyarakat Tugu Selatan Cisarua Bogor, calon Korda Kota Bogor, hasil diskusi tersebut di harapkan bisa menambah wawasan warga Tugu Selatan tentang tata ruang dan pertanahan.
Hadir dalam diskusi interaktif tersebut, Direktur Agraria Institute (D. Firman Karim) Kamaludin Warga Tugu Selatan. Maksum Kp. Balubur Pasantren. Ahmad Yani Kp. Muara Tegal. Deni Desa Banjar baru Bogor.
Mereka nampak antusias bertanya sekaligus berdiskusi tentang tata ruang dan pertanahan, karena masih banyak warga yang belum memahami tentang tanah. Diharapkan dengan seringnya digelar diskusi seperti ini akan meminimalisir konflik tanah berdarah yang sering terjadi ditengah masyarakat. Kamis, (7/9/2023).
Kepada awak media, Direktur Agraria Institute (D. Firman Karim) menuturkan:
" Kami sangat senang berbagi ilmu tentang pertanahan agar masyarakat semakin faham tentang tata ruang dan pertanahan," tutur Firman.
Lanjut Firman; " Karena Tata Ruang dan Pertanahan merupakan jantungnya Pemerintahan, dengan memahami pertanahan dan tata ruang bisa meminimalisir konflik pertanahan, biasa nya mereka yang berkonflik hanya mengklaim status kepemilikan tanah tanpa memiliki alat bukti kepemilikan petunjuk tanah yang valid," papar Firman.
" Pada dasarnya semua pribadi mempunyai kelebihan cuman belum bisa memunculkan kelebihan nya tersebut, oleh karena itu kegiatan seperti ini bisa menunjang serta mengasah pemikiran." Pungkas Firman.
Hal senada disampaikan Kamaludin, Calon Korda Kota Bogor, terkait diskusi interaktif ini, menuturkan:
" Alhamdulillah dengan diskusi interaktif, edukatif, seperti banyak sekali ilmu pertanahan yang saya dapat," tutur Kamaludin.
Lanjut Kamaludin; " Memang miris sekali kalau melihat kondisi dilapangan, banyak masyarakat kecil yang menjadi korban para mafia tanah, itu semua dikarenakan warga tidak memahami sekelumit permasalahan tanah, apalagi berhadapan dengan mafia tanah yang memang sudah pakar dibidangnya." Pungkas Kamaludin.
(Ark)