Foto: Dok. (Rfs) Dana BOS di SMPN 1 Caringin terindikasi diselewengkan, hal itu terungkap berdasarkan data jumlah guru honorer dalam penta.bogorkab.go.id dengan laporan rekapitulasi penggunaan dana BOS tahun 2023 - 2024. |
INFO NEWS | BOGOR - Sinyalemen penyalahgunaan kewenangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Bumi Tegar Beriman terus terjadi. Indikasi itu, diduga terjadi di SMPN 1 Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, karena terdapat selisih antara jumlah guru honorer yang berjumlah 19 orang berdasarkan data penta.bogorkab.go.id dengan laporan realisasi anggaran BOS pada tahun 2023 dan 2024.
Meski tidak memiliki satu angka tetap dan bisa bervariasi, pada 2022 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menaikan intensif guru honorer sekolah negeri tingkat PAUD, SD dan SMP menjadi 1,2 juta per bulan. Di tahun 2025, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan kenaikan guru honorer yang memiliki sertifikat pendidik menjadi Rp2 juta setiap bulannya.
Artinya, penggunaan dana bos di SMPN 1 Caringin untuk membayar honor guru honorer yang berjumlah 19 orang pada 2023 dan 2024 menilai Rp547.200.000 jika setiap honorer memperoleh instensif 1,2 juta per bulan atau Rp912.000.000 bilamana mendapatkan insentif Rp2 juta setiap honorer perbulan.
Hasil penelusuran, dalam laporan rekapitulasi realisasi anggaran dana BOS SMPN 1 Caringin tahun 2023 tahap 1 (satu), untuk membayar honor mencapai Rp281.580.000 dan Rp293.510.000 pada tahap 2 (dua) sedangkan di tahun 2024, tahap 1(satu) Rp131.120.000 dan tahap 2 (dua) Rp267.260.000. Sehingga, jika dikalkulasikan tahun 2023 dan 2024 mencapai Rp973.470.000.
Dari data tersebut, terdapat selisih Rp426.270.000 bilamana gaji honorer Rp1,2 juta setiap orang perbulan dan selisih Rp61.470.000 jika gaji honorer Rp2 juta perbulan. Upaya konfirmasi terkait adanya selisih penggunaaan dana BOS di SMPN 1 Caringin, mengacu pada data jumlah honorer sebanyak 19 orang dalam penta.bogorkab.go.id dengan laporan rekapitulasi realisasi anggaran hingga saat sulit dilakukan.
Dihubungi via selulernya melalui aplikasi WhatsApp messenger, Kepala Sekolah SMPN 1 Caringin, Ahmad Suja'i belum memberikan penjelasan. Begitu juga ketika didatangi ke kantornya, Ahmad Suja'i enggan menemui awak media seolah alergi.
" Tunggu saja pak, nanti beliau (Kepsek,red) akan menemui dan sekarang sedang keluar kantor, " ungkap salah seorang guru yang enggan menyebutkan namanya.
Meski telah menunggu berjam-jam di SMPN 1 Caringin, Kepsek Ahmad Suja'i tak kunjung menemui awak media, padahal penjelasan adanya selisih dalam rekapitulasi laporan penggunaan dana BOS dengan data jumlah guru honorer bersifat penting demi keseimbangan pemberitaan.
Informasi berbeda justru disampaikan AN salah seorang walimurid yang berdomisili tak jauh dari sekolah.Ia mengatakan, bahwa Kepsek SMPN 1 Ciawi Ahmad Suja'i berada disekolah dan sempat berbincang-bincang dengannya.
" Barusan saya ketemu pak Suja'i, kok bisa sudah menunggu berjam-jam tapi tidak kunjung ditemui?," kata dia.
IL/AR Sogiri