Berkah HJB Ke-543 Tahun Bagi Rakyat Miskin Di Bumi Tegar Beriman?

INFONEWS TV
Selasa, 03 Juni 2025 | 23:14 WIB Last Updated 2025-06-03T16:18:13Z
Keterangan Foto: Ani dan Solihat mengumpulkan sisa makanan di seputar Gedung Tegar Beriman hingga bak sampah, Selasa 3 Juni 2025. Momen perayaan HJB Ke-543 Tahun dimanfaatkan keduanya untuk mencari makanan agar keluar dirumah tidak mengalami lapar hari ini dan esok.

INFO NEWS | BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) Ke-543 tahun, tepat pada 3 Juni 2025. Momen ini tentu bukan sekedar perayaan seremonial, tapi sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya dan sejarah panjang yang melekat pada jati diri rakyat Bumi Tegar Beriman. 

Hasil penelusuran, dalam naskah kuno Carita Parahyangan ditemukan peristiwa sakral yang berkaitan dengan tanggal 3 Juni. Ditanggal itu, tepatnya 3 Juni 1482 adalah hari pelantikan Sri Baduga Maharaja bergelar Prabu Siliwangi menjadi Raja Padjajaran. 

Pada 26 Mei 1972, DPRD Kabupaten Bogor secara resmi menetapkan tanggal 3 Juni sebagai Hari Jadi Bogor (HJB). Dilansir dari laman Instagram @kabupaten.bogor,  peristiwa tersebut menjadi tonggak penting yang menandai eksistensi dan keagungan peradaban Sunda di masa lampau. 

Ditengah gegap gempita perayaan HJB Ke-543 yang ditandai rapat paripurna dan rangkaian acara lainnya pada perayaan HJB pada 3 Juni 2025. Ani (61) ditemani rekannya yang belakangan diketahui bernama Solihat, sibuk mengumpulkan sisa-sisa makanan diseputaran Gedung Tegar Beriman hingga tong sampah untuk dibawa pulang agar keluarganya dirumah tidak kelaparan. Ini kah berkah perayaan HJB Ke-543 tahun bagi rakyat Kabupaten Bogor?

" Alhamdulillah pak, berkah dari acara ini saya bisa kumpulkan sisa makanan untuk di bawa pulang," ungkap Ani seraya mengambil bungkusan bok kertas berisi makanan sisa di bak sampah.

Dari dalam bok kertas ini, kata Ani menambahkan, ia mendapati beberapa jenis makanan yang tersisa lalu dikumpulkan dalam kantong plastik. Nantinya, kata dia lagi, jadi hidangan dirumah untuk keluarga agar tidak merasakan lapar hari ini dan esok hari.

" Untuk makan hari ini pak, kalau ada sisanya buat besok. Ini rejeki jangan dibuang, jadi saya kumpulkan," imbuh wanita yang mengaku sebagai pemulung itu.

Inikah potret sebenarnya rakyat di Bumi Tegar Beriman, ataukah Ani dan Solihat hanyalah sebagian kecil masyarakat yang berstatus miskin atau miskin ektrem? 

Untuk diketahui, Bappeda Jawa Barat merilis angka kemiskinan di Kabupaten Bogor menjadi yang tertinggi di Provinsi Jawa Barat. Di Jawa Barat itu sendiri, angka kemiskinan mencapai 7,08 persen atau sekitar 3,7 juta jiwa dari total populasi di Jawa Barat yang mencapai 53 juta jiwa penduduk. Sehingga, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyoroti peran Jawa Barat sebagai salah satu provinsi penyumbang utama kemiskinan di Indonesia bersanding dengan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

" Jumlah penduduk miskin di Jawa Barat sekitar 3,7 juta jiwa dari total penduduk mencapai 53 juta, jadi wajar kalau menjadi penyumbang utama di Indonesia. Ditingkat provinsi, Kabupaten Bogor menempati posisi pertama atau tertinggi di Jawa Barat," kata Ketua Bappeda Provinsi Jabar Dedi Mulyadi.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Sastra Winara, berharap peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 menjadi momentum bagi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk melakukan pembenahan menyeluruh dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Semoga Kabupaten Bogor menjadi lebih baik. Kami di DPRD siap berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,” kata Sastra dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Bogor di Cibinong, Selasa 3 Juni 2025.

Sidang paripurna tersebut digelar sebagai penutup rangkaian peringatan puncak HJB ke-543. DPRD turut mengundang sejumlah tokoh penting, termasuk para mantan bupati yang dinilai berjasa dalam pembangunan daerah. Sastra menilai peringatan HJB adalah momen penting untuk merefleksikan jati diri Kabupaten Bogor sebagai salah satu daerah bersejarah dalam peradaban Sunda.

“Kepemimpinan hari ini tidak bisa dilepaskan dari perjuangan para pemimpin sebelumnya. Jika ada kebijakan yang belum optimal, maka harus diperbaiki. Dan yang sudah baik harus ditingkatkan,” papar Sastra.

Sementara, Bupati Bogor Rudy Susmanto menekankan,  peringatan HJB  bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momen sakral untuk meneguhkan kembali jati diri kebangsaan dan komitmen kolektif membangun daerah yang menjadi bagian penting dari tubuh Indonesia.

“Kabupaten Bogor adalah bagian dari denyut nadi bangsa Indonesia. Di tanah ini tertanam sejarah perjuangan, tumbuh nilai-nilai kebudayaan, dan lahir generasi yang tak pernah lelah membangun negeri,” tegas Rudy Susmanto di hadapan peserta sidang.

Rudy Susmanto juga menyerukan pentingnya kolaborasi lintas elemen masyarakat pemerintah, TNI-Polri, akademisi, swasta, media, dan komunitas sipil dalam memastikan pembangunan Kabupaten Bogor tetap berada di rel kebhinekaan dan kemajuan.

“Bogor dibangun bukan oleh satu tangan, melainkan oleh ribuan hati yang mencintainya. Setiap capaian bukan milik individu, tapi milik bangsa. Inilah semangat kebangsaan yang harus terus kita jaga,” jelas Bupati Bogor.

AR.Sogiri
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Berkah HJB Ke-543 Tahun Bagi Rakyat Miskin Di Bumi Tegar Beriman?

Trending Now