Angka Putus Sekolah Tinggi, Wacana Bogor Kota Sains Bakal Sulit Terwujud

INFONEWS TV
Jumat, 23 Mei 2025 | 22:21 WIB Last Updated 2025-05-23T15:29:02Z
Keterangan Foto : Gambar Ilustrasi Anak Putus Sekolah. Di Kota Bogor, pada tahun 2024 tercatat ada 599 anak putus sekolah sehingga diperlukan langkah konkrit agar angka itu tidak semakin meningkat.

INFO NEWS | BOGOR - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rezky Kartika, mengaku prihatin dengan tingginya angka putus sekolah. Ia mencatat, pada tahun 2024 saja terdapat 599 anak di Kota Hujan yang mengalami putus sekolah sehingga dianggap bertentangan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) tahun 2025- 2045 yang mengusung visi sebagai kota sains berkelanjutan.

" Data yang disampaikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, ada 599 anak putus sekolah di tahun 2024. Hal ini tidak boleh dibiarkan, harus segera dicarikan solusi agar tidak ada lagi anak putus sekolah," ungkap Rezky pada Jumat 23 Mei 2025.

Ia menegaskan, DPRD Kota Bogor akan melakukan monitoring dalam mengatasi angka putus sekolah dengan cara mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) meningkatkan program Jaringan Anti Putus Sekolah (Japati). Rezky juga  mengatakan, di Bogor Selatan yang merupakan Daerah pemilihan (Dapil) dirinya saat perhelatan Pileg kerap menerima aduan masyarakat berkaitan dengan dunia pendidikan.

" Di Dapil saya yakni Bogor Selatan, banyak sekali aduan yang diterima kaitan dunia pendidikan. Bahkan, ada beberapa kasus sehingga harus ada upaya pencegahan dan penanganan agar tidak terulang," tandasnya.

Untuk diketahui, Penyebab tingginya angka putus sekolah sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Berikut beberapa faktor yang seringkali menjadi penyebab utama:

Faktor Internal

- Rendahnya minat atau kemauan untuk bersekolah:  Kurangnya motivasi dan minat belajar dapat menyebabkan siswa merasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk putus sekolah.

- Kondisi fisik yang sakit: Kesehatan yang buruk dapat membuat siswa tidak dapat mengikuti proses belajar dengan baik dan memutuskan untuk putus sekolah.

Faktor Eksternal

- Faktor ekonomi keluarga: Kondisi ekonomi keluarga yang buruk dapat menyebabkan siswa harus bekerja untuk membantu keluarga dan memutuskan untuk putus sekolah.

- Lingkungan sosial:  Lingkungan sosial yang tidak mendukung dapat menyebabkan siswa merasa tidak nyaman dan akhirnya memutuskan untuk putus sekolah.

- Kurangnya perhatian dan motivasi dari orang tua:  Kurangnya perhatian dan motivasi dari orang tua dapat menyebabkan siswa merasa tidak didukung dan akhirnya memutuskan untuk putus sekolah.

Solusi

Untuk mengatasi masalah putus sekolah, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah:

- Meningkatkan kualitas pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan dapat membuat siswa merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk belajar.

- Membuat program bantuan untuk siswa yang membutuhkan:  Membuat program bantuan untuk siswa yang membutuhkan dapat membantu mengatasi masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi siswa.

- Meningkatkan peran serta orang tua dan masyarakat: Meningkatkan peran serta orang tua dan masyarakat dapat membantu membuat lingkungan yang lebih mendukung bagi siswa.

AR Sogiri
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Angka Putus Sekolah Tinggi, Wacana Bogor Kota Sains Bakal Sulit Terwujud

Trending Now