INFO NEWS | SUKANAGARA - Rapat koordinasi Agraria Institute Koordinator Daerah V Sukanagara mengusung tema "Manfaatkan Setiap Jengkal Tanah Untuk Kesejahteraan Masyarakat."
Tema tersebut diambil sebagai bentuk keberpihakan Agraria Institute terhadap keprihatinan Masyarakat tani, agar memiliki lahan garapan sendiri dengan cara yang benar sesuai aturan dan perundangan yang berlaku.
Selain itu Agraria Institute Peka terhadap kondisi dilapangan, banyak sekali kasus petani kecil berhadapan dengan korporasi besar dan berakhir dengan pelaporan oleh korporasi.
Seperti yang disampaikan Direktur Agraria Institute, D Firman K, Ia bersama Jajaran nya sangat prihatin dengan kondisi sa'at ini, dimana para petani hanya menjadi buruh tani.
"Mereka bekerja jadi buruh tani di wilayahnya sendiri, mereka hanya menjadi penonton saat pemodal besar berlomba- lomba mengambil alih lahan garapan," ujar Firman.
"Kami hadir untuk membantu petani/kelompok tani agar memiliki lahan garapan, tapi tentu saja cara- cara nya harus benar, berkesesuaian dengan aturan dan perundangan," sambungnya.
Lanjut Firman: "Banyak kasus sengketa lahan pertanian yang dilaporkan korporasi dengan laporan penyerobotan tanah, karena dibelakang mereka, yang mendorong mereka (mereka petani-red) tidak memahami aturan perundangan pertanahan," jelasnya.
"Kehadiran kami, selain mendorong petani untuk memiliki lahan, kami pun mengedukasi mereka agar tunduk dan patuh terhadap aturan dan perundangan yang berlaku," ucap Firman.
Terakhir Firman berharap; "Dengan edukasi seperti ini, harapan kami masyarakat semakin cerdas pemahaman nya tentang pertanahan, dengan begitu otomatis akan mengurangi kasus sengketa tanah yang berujung kekerasan." Tandasnya.
Berbanding lurus dengan Direktur Agraria Institute, Ketua Agraria Institute Korda V Sukanagara, Edi Kamaludin kepada awak media menuturkan:
"Pergerakan kita itu harus elegant, artinya pergerakan Agraria Institute Korda V Sukanagara jangan menabrak aturan," jelas Edi.
"Pergerakan harus dipikirkan dengan matang, terukur dan terencana, karena meskipun sebagian besar anggota kami ini petani namun pergerakan kami lebih mengedepankan intelektual," tambahnya.
Terakhir Edi berharap Warga Sukanagara khususnya warga desa Gunungsari petaninya mandiri.
"Mandiri memiliki lahan, mandiri secara ekonomi, mandiri memiliki pemikiran yang visioner." Tutupnya.
Rakor dihadiri Direktur Agraria Institute (D. Firman K) beserta Jajaran nya, Ketua Agraria Institute Korda V Sukanagara (Edi Kamaludin), Sekretaris Korda V (Agus Prabu), Bendahara Korda V (Junaedi), Tajudin, Kusnadi, Yodi Rama Hendra (Anggota) dan tamu undangan lain nya.
(Arkam)