INFO NEWS | CIANJUR - Orang tua siswa penerima manfaat program indonesia pintar (Nama jelas ada di redaksi) pertanyakan bantuan PIP yang tidak di terima seutuhnya, di SMK Pasundan Desa Mekarjaya Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Dalam hal ini bukan hanya satu orang saja, melainkan beberapa siswa yang telah lulus di tahun 2025, di duga bantuan PIP nya hilang, sehingga para penerima manfaat di program PIP SMK pasundan mekarjaya cikalongkulon banyak di pertanyakan.
Keluhan ini di ketahui setelah salah seorang warga penerima manfaat, melakukan pengecekan lewat aplikasi si pintar, sehingga di ketahui ada kejanggalan dalam pencairan, prihal ini di duga akibat kurangnya keterbukaan dari pihak sekolah bagi para siswa penerima bantuan.
Maka timbul kecurigaan bagi para penerima manfaat, lantaran pihak sekolah tidak memberikan kabar, adapun pencairan tentang program indonesia pintar (PIP) terkesan bungkam dan tidak transfaran, sehingga pihak penerima menduga adanya penggelapan program PIP.
Menurut warga penerima yang enggan di sebutkan namanya menjelaskan; " Anak saya baru terima bantuan satu kali, setelah di cek melalui aplikasi si pintar seharusnya sudah tiga kali pencairan, faktanya baru sekali, dan itupun hanya di terima 1 juta rupiah, sehingga kami menduga pencairan bantuan PIP SMK Pasundan Mekarjaya tidak transparan, Senin (26/05/25).
" Kejadian serupa tidak hanya menimpa anak saya saja, teman- teman seangkatannya pun mengalami hal serupa, pada awalnya saya pun tidak tahu, namun setelah bersama- sama mengecek di aplikasi si pintar ternyata sudah ada beberapa kali pencairan, bahkan ada yang sudah tiga kali, hal tersebut sangat kami sayangkan, yang satu kali saya terima pun besarannya tidak sesuai," terangnya.
" Kami berharap program PIP yang dikelola oleh SMK Pasundan Mekarjaya, pihak sekolah bisa mempertanggung jawabkan, kami pun meminta hak kami, kembalikan hak kami, karena anak kami tercatat sebagai penerima manfaat, namanya tercantum di daftar penerima PIP, dengan besaran sesuai yang ditentukan pihak Kemendikbud untuk siswa SMK," tandasnya.
Sebelumnya awak media Infonews-TV.com sudah dua kali datang ke SMK Pasundan, berusaha untuk mengkonfirmasi sekolah, tapi sayang A. Sahidin selaku Kepsek selalu tidak ada di tempat, kemudian awak media menghubunginya melalui sambungan aplikasi perpesanan WhatsApp.
" Maaf saya sedang rapat," jawab Sahidin singkat.
Rafli hidayat.
