Keterangan Foto : Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor saat melakukan sidak ke SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani pasca terjadi keracunan siswa usai menyantap menu MBG. Dalam sidak, ditemukan sejumlah kejanggalan diantaranya lokasi pengolahan menu tidak higienis alias kotor sehingga banyak lalat dilokasi area SPPG |
INFO NEWS | BOGOR - Jumlah siswa yang diduga keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Hujan terus bertambah. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menyebutkan jumlah siswa yang keracunan mencapai 171 orang sejak kasus tersebut dilaporkan pada Rabu 7 Mei 2025. Informasi yang dihimpun, korban berasal dari enam sekolah yakni TK Bina Insani, SD Bina Insani, SMP Bina Insani, SDN Kukupu 3, SDN Kedung Jaya 1 dan SDN Kedung Jaya 2.
Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangan mengatakan, pihaknya sedang melakukan penelusuran agar kasus keracunan terhadap siswa usai menyantap hidangan pada menu MBG tidak terulang kembali, dan para korban sedang menjalani perawatan di enam rumah sakit.
" Kami tengah melakukan investigasi epidemiologis guna mencari sumber kejadian. Selain itu, juga berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam penanganan, pengambilan sample serta edukasi kepada masyarakat perihal kasus yang terjadi," ungkap Kadinkes, Sabtu 10 Mei 2025.
Ia juga menambahkan, pada awal kasus ditemukan ada 36 siswa yang diduga mengalami keracunan lalu jumlah bertambah hingga mencapai 171 orang. Dari jumlah itu, kata dia lagi, mayoritas hanya menjalani rawat jalan sedangkan siswa yang harus menjalani rawat inap saat ini berjumlah 5 orang.
" Semua korban ditangani dengan baik, kami terus melakukan investigasi dan upaya penanganan hingga pencegahan dengan instansi terkait," tambahnya.
Walikota Bogor, Didie A Rachiem mengaku telah memerintahkan Dinas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan terhadap sample sisa makanan hingga muntahan siswa yang mengalami keracunan. Ia juga menegaskan, agar pihak penyedia jasa menu MBG dalam mempersiapkan makanan dan pengelolahan dilakukan secara bersih, aman dan higienis.
" Semua korban sudah ditangani, Dinkes tengah melakukan investigasi. Kebersihan dan pengolahan menu harus secara higienis agar aman dikonsumsi," singkat Walikota Bogor.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Bosowa Bina Insani angkat bicara atas peristiwa keracunan menu MBG yang jumlah mencapai ratusan orang. Penanggung jawab SPPG Yayasan Bosowa Bina Insani, Eko Arianti menuturkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan Pemkot Bogor guna melakukan evaluasi.
" Kami sudah menyerahkan sample makanan yang didistribusikan saat itu. Sample tersebut, saat ini sedang diperiksa di Labkesda Kota Bogor tinggal menunggu hasilnya," kata Eko
Eko juga mengaku prihatin dan menyesali peristiwa yang terjadi. Ia mengatakan, dalam program MBG pihaknya mendistribusikan 2977 porsi untuk 13 sekolah di Kota Bogor.
" Kami turut prihatin, dan yayasan sudah mengunjungi siswa yang menjadi korban keracunan," tandasnya.
AR Sogiri