Dana Bantuan PIP Anak Yatim 5 Tahun Anggaran Mengendap Dimana? Pihak SDN Campaka 5 Bungkam

INFONEWS TV
Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:43 WIB Last Updated 2025-12-13T08:46:31Z
Foto: Dok. (Rafli/InfoNEWS) Dana Bantuan PIP Anak Yatim 5 Tahun Anggaran Mengendap Dimana? Pihak SDN Campaka 5 Bungkam.

INFO NEWS | CIANJUR - Dari bulan November 2025 para orang tua penerima manfaat ramai mempertanyakan kejelasan dana bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang sampai saat ini belum diterima oleh para penerima manfaat, sementara dari pihak SDN Campaka 5 masih bungkam enggan memberikan penjelasan.

Seperti yang disampaikan orang tua penerima manfaat yang berinisial SJ, kepada awak media dengan tegas mengatakan.

" Saya menuntut kejelasan dana bantuan PIP anak saya, ZN dan RJ dana bantuan PIP nya mengendap dimana? Karena setelah menerima satu kali di sekolah setelah itu tidak pernah lagi menerima," tegasnya Jumat (12/12/2025).

Ia juga menuturkan bahwa ZN dan RJ merupakan Adik kakak yang menyandang status anak yatim, karena ayahnya sudah lama meninggal. Ia juga mengatakan keduanya bersekolah di sekolah yang sama, yaitu: SDN Campaka 5.

" Ayahnya sudah lama meninggal, saya berjuang sendiri mencukupi kebutuhan keluarga dan kebutuhan sekolahnya anak- anak," tuturnya.

Sambung SJ. Kalau saya tidak mengecek sendiri di aplikasi sipintar, saya tidak akan pernah tahu ada hak anak saya yang bertahun- tahun belum kami terima.

" Sesuai yang tercantum di aplikasi sipintar ZN dari tahun 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, dan 2022 tercatat sebagai penerima manfaat program Indonesia pintar, artinya setiap tahunnya anak saya menerima dana bantuan dari pemerintah, tapi faktanya saya terima bantuan baru sekali, sisanya ada dimana? mengendap dimana?," ungkapnya penuh tanya.

Hal yang sama dialami oleh RJ adiknya ZN, keduanya bersekolah di sekolah yang sama, yaitu SDN Campaka 5.

" Sama seperti kakaknya, RJ tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2021 dan 2022 sebagai penerima manfaat PIP, namun menerima dana bantuan baru sekali, keduanya baru terima bantuan sekali sebesar Rp. 450.000,- kami meminta kejelasan sisanya, dan kami menuntut secepatnya dikembalikan kepada penerima manfaat," tandasnya.

Ia juga menyinggung soal Buku Simpanan Pelajar (Simpel) Atau buku rekening PIP dan kartu Atm-nya, serta mengaku tidak pernah melihatnya.

" Soal buku buku rekening PIP dan Atm-nya saya sama sekali tidak pernah melihatnya, apalagi memegangnya, atau menyimpannya, hingga saat ini saya tidak tahu, saya hanya menerima uang dari sekolah sebesar Rp. 900.000,- untuk 2 penerima manfaat, RJ dan ZN anak saya," akunya.

Terakhir ia menceritakan perjuangannya tanpa suami untuk tetap mempertahankan sekuat tenaga membiayai sekolah kedua anaknya, supaya tetap bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

" Bapaknya sudah meninggal dunia saya membesarkan ZN dan RJ sendirian, saya banting tulang mencukupi kebutuhan keluarga sendiri, termasuk kebutuhan biaya sekolahnya, supaya tidak putus sekolah, dan berharap terus berlanjut ke jenjang sekolah yang lebih tinggi," ungkapnya.

" Padahal haritateh nuju butuh- butuhna kanggo biaya sakola barudak, ngaranna awewe jeung usaha sorangan ampir- ampiran eureun sakolana barudakteh, tengteuingeun nyaeta bapak sakola teh," keluhnya dalam bahasa sunda.

Hal yang sama di alami oleh MN (Inisial -red) orang tua penerima manfaat lainnya, anaknya RN tercatat di aplikasi sipintar dari tahun 2023 dan 2024 sebagai penerima manfaat PIP, namun yang dia terima cuman satu kali.

" Diaplikasi Sipintar dengan jelas tercantum dari tahun 2023 dan 2024 anak saya RN tercatat sebagai penerima manfaat PIP, tapi kenapa pihak sekolah hanya menginformasikan sekali? Kami dengan tegas menuntut sisa bantuan secepatnya dikembalikan," tandas MN dihamini puluhan Ibu- ibu lainnya yang mengalami hal serupa.

Dana bantuan pendidikan dari Pemerintah dalam bentuk Program Indonesia Pintar (PIP) di setiap tingkatan satuan pendidikan sejatinya diperuntukkan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu, tujuannya untuk menekan angka putus sekolah akibat hambatan biaya.

Sementara itu awak media sudah 2 kali datang ke SDN Campaka 5 tapi tidak bertemu langsung dengan Kepala Sekolah, bahkan sudah berkomitmen bertemu di sekolah namun kepala sekolah sedang berhalangan, dan awak media hanya bertemu dengan Bendahara sekolah.

" Raraosan mah pihak sakola mah tos nyalurkeun bapak ka para penerima manfaat," ucap Jakiah selaku Bendahara SDN Campaka 5 menjawab tuntutan para orang tua penerima manfaat yang disampaikan kembali oleh awak media.

" Sepengetahuan saya buku tabungan dan ATM sudah dibagikan semuanya, tidak ada disekolah," bantahnya.

Selain menemukan adanya dugaan pengemplangan dana bantuan Program Indonesia Pintar di satuan pendidikan SDN Campaka 5, juga menemukan adanya nomor NISN yang sama dengan individu yang berbeda.

Rafli.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dana Bantuan PIP Anak Yatim 5 Tahun Anggaran Mengendap Dimana? Pihak SDN Campaka 5 Bungkam

Trending Now